bakabar.com, JAKARTA – Masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diduga menjadi biang kerok kenaikan kasus Covid-19 RI sepekan terakhir.
Risiko lonjakan kasus yang disebut-sebut akan terjadi di Singapura, juga dikaitkan dengan subvarian ini.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaporkan, subvarian tersebut ditemukan pada empat kasus yang teridentifikasi di Bali pada Kamis (9/6/2022) malam.
“Kenaikan sesudah hari raya itu antara 27 hari sampai 35 hari, sejak hari raya besar Natal ataupun Lebaran, ini Lebaran kita kan kemarin 2 Mei, kok nggak naik, ya belum naik, karena kan biasanya kejadiannya 27 sampai 35 hari jadi kenaikan itu pertama normal setiap hari raya besar pasti ada kenaikan,” beber Menkes saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan RI, kutip Detik.com.
“Kedua, kita juga ada varian baru, varian baru juga sudah kita identifikasi tadi malam, tapi itu sebenarnya kejadiannya di akhir bulan Mei. Nah dari dua fakta itu memang pasti akan ada kenaikan,” lanjutnya.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menegaskan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memang mustahil dicegah masuk RI. Terlebih, mengingat kedua subvarian tersebut sudah terdeteksi juga di negara tetangga RI yakni Singapura, Malaysia, dan Australia. Menghadapi itu, yang bisa diupayakan adalah penguatan sistem kesehatan.
“Situasi global bahkan apalagi situasi di negara-negara kawasan tetangga seperti Singapura, Malaysia, Australia yang sangat dekat dengan Indonesia itu akan sangat berpengaruh terhadap situasi kita. Jadi itulah pandemi, seperti itu. Wabah itu seperti itu. Dengan artian, kita nggak mungkin menutup diri mencegah masuknya satu wabah dengan mengandalkan menutup pintu masuk,” terangnya.
“Pelajaran dari Covid-19 ini, yang bisa melindungi satu negara dari potensi lonjakan atau perburukan adanya varian baru atau subvarian baru yang memiliki kemampuan memperburuk situasi itu dengan mengandalkan penguatan sistem kesehatan,” sambung Dicky.
Dicky yakin, penambahan kasus Covid-19 RI sudah pasti bakal terjadi imbas masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Simak lebih lengkap di halaman selanjutnya.
Melihat karakter subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang menyebar dengan cepat, bahkan bisa menginfeksi orang yang sudah divaksin dan sudah pernah terinfeksi virus Corona, Dicky yakin penambahan kasus Covid-19 di Indonesia pasti terjadi.
“Apakah (BA.4 dan BA.5) bisa menambah kasus-kasus infeksi di Indonesia? Ya jelas, jelas ada. Itu sudah terbukti di banyak negara. Taiwan meningkat, China, Jepang, dan lain sebagainya,” ujar Dicky.
“Jadi kalau kasus infeksi, sulit untuk dihindari karena kemampuan subvarian BA.4 dan BA.5 ini yang bisa bersirkulasi menginfeksi bahkan orang yang sudah divaksinasi atau kasus breakthrough infection,” pungkasnya.