Ledakan Petasan Blitar

Olah TKP di Lokasi Ledakan Petasan, Polisi Temukan Bahan baku Belerang dan Puntung Rokok

Tim Labfor Polda Jatim telah melakukan olah TKP di lokasi ledakan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Blitar.

Featured-Image
Kalabfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo, saat memberikan keyeranagn hasil olah TKP ledakan petasan Blitar, Selasa (21/2/2023) di Mapolda Jatim. (Foto : Freddy)

bakabar.com, JAKARTA - Tim Labfor Polda Jatim telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi ledakan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Blitar.

Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo, mengatakan barang bukti berupa peralatan dapur yang diduga digunakan pelaku sebagai tempat untuk mengolah bahan baku petasan, telah ditemukan.

"Setelah lakukan olah TKP kemarin, tim Handak menemukan beberapa barang bukti diantaranya peralatan dapur panci, wajan dan pecahan logam dan ada 1 buah puntung rokok," ujar Kombes Pol Sodiq Pratomo, Kalabfor Polda Jatim, Selasa (21/2) di Mapolda Jatim.

Akan tetapi, polisi belum bisa memastikan apakah puntung tersebut menjadi penyebab utama ledakan pabrik petasan itu. Polisi masih melakukan pendalaman lebih lanjut.

Baca Juga: Hasil Uji Lab Bahan Baku, Petasan di Blitar Berjenis Ledakan Rendah

"Di TKP juga ditemukan bahan yang masih asli, hanya berbentuk belerang. Jadi mungkin ada proses pembuatan di sana. Belum kita temukan bahan yang lain," ujar Sodiq.

Sodiq menjelaskan, Labfor Polda Jatim telah melakukan pemeriksaan secara laboratorium forensik serta menemukan barang bukti jenis bahan peledak di area dapur rumah produksi mercon. Sejumlah jenis bahan peledak itu di antaranya kalium klorat, alumunium dan sulfur.

"Itu bahan peledak, kalau dicampur menjadi bahan peledak jenis low explosive atau bahan isian mercon, atau bahan isian bondet. Sampai saat ini hasilnya seperti itu," jelasnya.

Baca Juga: Polda Jatim Pastikan Proses Hukum Kasus Ledakan Petasan di Blitar

Dia mengungkapkan, penanganan low explosive lebih sulit daripada high explosive. Sebab, low explosive sangat sensitif terhadap gesekan dan tekanan.

Di lokasi, Labfor Polda Jatim juga menemukan pusat ledakan berdiameter sekitar dua meter dengan kedalaman 5,8 cm atau setengah meter lebih.

Editor


Komentar
Banner
Banner