Tren Pasar Saham

OJK Klaim Pasar Saham RI Menguat di November 2023

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kondisi pasar saham Indonesia mengalami penguatan sepanjang November 2023.

Featured-Image
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4). Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kondisi pasar saham Indonesia mengalami penguatan sepanjang November 2023. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menuturkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 4,87 persen atau berada di level 7080,74 sepanjang November 2023.

"Seiring dengan penguatan pasar keuangan global, pasar saham Indonesia sampai dengan 30 November 2023 menguat sebesar 4,87 persen mtd ke level 7080,74 dari Oktober 2023 6752,21,” kata Inarno dalam konferensi pers RDK OJK November 2023, Senin (4/12).

Baca Juga: OJK Khawatirkan Kasus Korupsi Pengaruhi Integritas Industri Jasa Keuangan

Peningkatan itu dikarenakan ada beberapa sektor saham yang masih mengalami penguatan, yakni sektor teknologi, sektor infrastruktur, dan sektor keuangan. Sementara itu sejak awal tahun IHSG juga tercatat tumbuh positif.

"Secara year to date IHSG tercatat menguat 3,36 persen dengan non residen net sell Rp 13,86 triliun," terang Inarno.

Sementara itu aliran dana asing tercatat keluar (outflow) dari RI senilai Rp 0,52 triliun untuk periode yang sama.

Baca Juga: OJK Tetapkan Besaran Suku Bunga Pinjol Produktif pada 2026, Nilainya Menggiurkan

Angka tersebut turun dari Oktober 2023, yakni sebesar Rp 8,10 triliun. Yang mana hal itu menunjukan bahwa tekanan outflow non residen telah mereda.

"Oktober 2023, outflow bulan Oktober Rp 8,10 triliun," ungkap Inarno.

Kemudian, dari sisi likuiditas, rata-rata nilai transaksi pasar saham pada November 2023 tercatat sebesar Rp 10,54 triliun ytd. Yang mana pada Oktober 2023 tercatat sebesar Rp 10,48 triliun ytd.

Baca Juga: Genjot Kepemilikan Aset, OJK: Bank Syariah Perlu Konsolidasi

Sementara, penghimpunan dana di pasar modal masih relatif tinggi Rp 230,59 triliun. Namun, untuk penghimpunan dana per November 2023 telah memenuhi capaian target tahun ini.

Hal itu tercermin dari emiten baru yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 74 emiten hingga 30 November 2023.

"Lalu, masih terdapat 96 penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 41,11 triliun termasuk rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dari 64 perusahaan," tandas dia.

Editor


Komentar
Banner
Banner