Religi

NU Putuskan Awal Rajab Jatuh Selasa Ini

apahabar.com, JAKARTA – Selasa Legi, 25 Februari 2020 disebut Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-net

bakabar.com, JAKARTA - Selasa Legi, 25 Februari 2020 disebut Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF Falakiyah) sebagai awal Rajab 1441 H atas dasar istikmal. Penetapan itu dikarenakan rukyah yang dilakukan lembaga tersebut pada Ahad petang tidak dapat melihat hilal.

“Awal Rajab 1441 H bertepatan dengan hari Selasa Legi (mulai malam Selasa Legi), 25 Februari 2020,” demikian pesan dari Sekretaris LF PBNU H Nahari Muslih, Minggu (23/2).

Nahari pun menyampaikan terima kasih kepada Nahdliyin atas partisipasi dan kontribusinya dalam pengamatan awal bulan Rajab 1441 H.

Bulan Rajab dipercaya umat Islam sebagai bulan istimewa.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Muawanah Fajaresuk, Pringsewu, Lampung KH Tamrin Mahera mengungkapkan bahwa Rajab adalah bulan istimewa dan ibadah di dalamnya memiliki banyak keutamaan.

Di antara keistimewaan bulan ini adalah turunnya perintah melaksanakan shalat lima waktu yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj.

Adapun fadhilah ibadah di bulan Rajab di antaranya puasa yang diterangkan dalam Kitab Duratun Nasihin. Puasa selama dua hari di bulan Rajab jelasnya akan mendapatkan balasan kemuliaan dari Allah serta seisi dunia.

“Puasa tiga hari terhindar dari bala dan penyakit jiwa. Puasa tujuh hari ditutup tujuh pintu neraka. Puasa delapan hari dibuka delapan pintu surga. Puasa 10 hari tidak dihisab amalnya. Puasa 15 hari akan diampuni dosa sebelumnya serta mengganti keburukan dengan kebaikan,” jelasnya.

Dalam bulan Rajab juga dianjurkan melakukan shalat sunnat bakda Maghrib 20 rakaat 10 salam dengan keutamaan akan dijaga oleh Allah dari kesulitan di dunia dan akhirat.

Untuk itu, umat Islam dianjurkan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah seperti shalat, puasa, shalawat, dan istighfar di bulan ini. Namun perlu diingat, semua ibadah yang dilakukan ini harus diniatkan karena mengharapkan ridha Allah dengan penuh keimanan dan keyakinan.

Karena itu, KH Tamrin Mahera mengimbau jamaah agar dalam melaksanakan ibadah tidak terpaku pada keutamaan saja, namun menjadikan hal tersebut sebagai motivasi ibadah. Jika niat ibadah hanya meraih keutamaan saja maka keutamaan tersebut bisa saja hilang.

Sementara itu, Habib Muhammad bin Yahya dari Indramayu, Jawa Barat mengungkapkan amalan yang bagus dikerjakan di Bulan Rajab. Salah satunya adalah memperbanyak membaca istighfar, karena Allah akan mengampuni seberapa pun banyak dosa kita.

“Kita bukan manusia pilihan, tentunya tak luput dari dosa,” jelas Habib.

Baca Juga:Teror Virus Corona Tak Kurangi Minat Jemaah Ibadah Umrah

sumber: nu.or.id
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner