bakabar.com, BANJARMASIN - Malam sudah tinggi, namun para pelanggan Warung Kopi Gula Aren Jahe (Warkop Gulaja) Paklik Mukaram bersama pegiat Panggung Tipakan masih setia bertahan. Mereka menggelar nonton bareng (nobar) film bioskop Pangeran Antasari dan beberapa sajian musikalisasi puisi di halaman Warkop yang beralamat di Sungai Andai, Bnjarmasin.
Menurut pemilik Wakop Gulaja yang juga seniman, Imam Bukhori, digelarnya nonton bareng film sejarah tersebut adalah salah satu upaya melestarikan sejarah itu sendiri.
“Menonton film sejarah, sejatinya bagian dari upaya literasi sejarah, yang pada gilirannya diharapkan turut serta dalam menghidupkan sejarah Banjar di tengah derasnya terjangan budaya Asing dan Aseng,” ujarnya saat dimulainya Panggung Tipakan, Minggu (15/12) malam itu.
Imam yang memerankan tokoh antagonis (Mukaram) dalam film itu juga menyinggung dua kongres yang digelar pemerintah daerah belum lama ini, yaitu Kongres Budaya Banjar yang diselenggarakan oleh Pemprov Kalsel dan Kongres Bahasa Banjar yang diadakan Pemkot Banjarmasin.
Dua kongres tersebut, menurut Imam, juga termasuk bagian usaha budayawan dan pemerintah daerah setempat untuk melestarikan budaya lokal. Hal itu, kata dia, adalah wujud dari rasa keprihatinan akan hegemoni budaya luar terhadap budaya lokal.
“Selain dua kongres tersebut, di Kalsel sendiri juga telah memiliki beberapa even acara serta komunitas seni dan sastra, seperti Aruh Sastra, Tadarus Puisi, Poetry in Action, Akademi Bangku Panjang Minggu Raya, Kindai Seni, Kampung Buku, Dialektika Sastra, Panggung Tipakan, Taman Budaya, dan masih banyak lagi, yang itu semua substansinya adalah dalam rangka mempertahankan eksistensi budaya Banjar,” tutur Imam.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Sekjen Partai Gerindra sekaligus mantan Anggota DPRD Provinsi Kalsel, Ilham Noor.
Baca Juga:Kreatif, Kisah Pemuda Kuala Kapuas Bikin Video Lucu Viral di Instagram
Baca Juga:Gertakan Artis Fadlan Suami Lyra Virna Bikin Perampok Rumahnya Luluh
Editor: Muhammad Bulkini