Makin Cakap Digital

Nobar Literasi Digital di SD Pidie, Pentingnya Pendidikan Karakter Gen Z 

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan beberapa SD di Kabupaten Pidie melaksanakan literasi digit

Featured-Image
Para peserta nobar literasi digital di SD Kabupaten Pidie.

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan beberapa SD di Kabupaten Pidie melaksanakan literasi digital Sektor Pendidikan. Kegiatan secara nonton bareng (nobar) ini mengangkat tema “Pendidikan Karakter Gen-Z di Era Digital” dan telah berlangsung pada Kamis (8/6) pukul 09.30-11.30 WIB, berlokasi di SDN 3 Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Nobar kali ini sebagai salah satu upaya dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman, yaitu dengan menyuguhkan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Baca Juga: Literasi Digital di SD Aceh Besar, Bahas Pendidikan Karakter Gen Z

Berdasar laporan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia pada Januari 2022 mencapai 204,7 juta orang atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya, dan dimana 191,4 juta penggunanya menggunakan media sosial. Namun, penggunaan internet tersebut membawa berbagai risiko, karena itu peningkatan penggunaan teknologi internet perlu diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang baik agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan tepat. 

Hasil survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC), didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia pada tahun 2022 berada pada angka 3,54 poin dari skala 1-5. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang. 

Baca Juga: Pentingnya Literasi Digital di SMP Deli Serdang, Teknologi Jadi Kunci

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan menilai indeks literasi digital Indonesia belum mencapai kategori baik.

“Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital,” katanya melalui virtual. 

Baca Juga: Pentingnya Literasi Digital di SMP Deli Serdang, Teknologi Jadi Kunci

Nobar menyasar target segmen pelajar SD. Sukses dihadiri oleh sekitar 5.000 peserta. Dan juga dihadiri beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya. Kegiatan diawali dengan sambutan dari Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan, dihadiri narasumber Dian Ikha Pramayanti, SP.t., M.Si (Dosen, Writerpreneur, dan Entrepreneur), narasumber lain Handayani, S.Pd (Kabid. Pendidikan Dasar dan Menengah Disdikbud Kab. Pidie), kemudian bersama Key Opinion Leader (KOL) M. Fadhil Achyari (Influencer / Public Speaker and Personal Branding Enthusiast), serta Siti Kusherkatun, S.Pd.I sebagai juru bahasa isyarat, dipandu oleh pembawa acara (MC) Sulastri, S. Pd dan dipandu moderator Sonaria.  

Sesi pertama, narasumber Dian Ikha Pramayanti, SP.t., M.Si menyampaikan materi etika digital, generasi Z harus menanamkan etika di ruang digital karena di ruang digital terdapat berbagai macam orang dengan perbedaan kultural sehingga generasi Z harus menjaga komunikasi dengan baik. Ruang lingkup etika meliputi kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan. Kemudian terdapat rekam jejak digital abadi yang harus dijaga oleh generasi Z karena rekam jejak digital tidak bisa hilang dan akan berpengaruh di masa depan, untuk itu, generasi Z harus mengisi ruang digital dengan hal-hal positif. 

Baca Juga: Pentingnya Literasi Digital di SMP Deli Serdang, Teknologi Jadi Kunci

“Pentingnya etika di dunia digital, menjunjung tinggi etika komunikasi, kalian kan sudah belajar etika komunikasi di dunia nyata, di dunia digital pun perlu, tidak memakai emoji yang aneh-aneh kepada ibu guru, orang tua, tidak memakai huruf kapital, kemudian selektif menyebarkan informasi, saring dulu," jelasnya. 

Pikir tadi pakai akal penting, informatif, mengandung kebaikan, inspirasi, dan sesuai dengan realita, tidak menyebarkan rahasia pribadi, nama lengkap, tanggal lahir, alamat rumah, maupun alamat sekolah.

"Tidak disebarkan sering-sering gitu ya, bijak mengatur waktu online dan offline gitu ya, di rumah tidak hanya online terus, kalau bisa sekolah perbanyak aja deh ekstrakurikuler, apalagi nanti setelah ujian, ibu gurunya banyak melakukan kegiatan untuk menulis atau membuat raport, anak-anak diberikan hal-hal yang positif gitu, kemudian jangan lupakan hak cipta, kalau adik-adik membuat informasi atau konten, izin dulu sama orang yang punya, selanjutnya keamanan, kita perlu waspada bahwa di dunia digital juga banyak sekali cybercrime, banyak sekali virus, penipuan, kejahatan, cyber bullying gitu ya, kekerasan seksual, pornografi dan sebagainya,”ujar Dian. 

Baca Juga: Literasi Digital di SMP Aceh Besar, Pendidikan Karakter Gen Z Jadi Fokus

Giliran narasumber kedua, Handayani, enjelaskan mengenai etika pelajar di dunia digital, etika digital merupakan kemampuan dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari. 

Menggunakan media digital diarahkan pada suatu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama. Generasi Z harus menggunakan gadget dengan positif untuk mengikuti pembelajaran yang bermanfaat, mengikuti ceramah, untuk mengasah skill, dan untuk melihat referensi kreativitas agar bisa dipraktekkan.

Baca Juga: Literasi Digital di SMP Aceh Besar, Pentingnya Teknologi Dukung Belajar Mengajar

Internet dapat berisi berbagai macam konten negatif, pengguna media digital perlu menganalisis dulu setiap isi informasi yang diterima, dan memverifikasikan konten, dengan memahami hal tersebut sebagai pengguna tentu akan menyadari untuk tidak mengunggah ulang atau menyebarkan konten negatif. 

"Pengguna justru aktif dalam menyebarkan konten-konten positif di platform media sosialnya,” jelas Handayani.

Selanjutnya, giliran M. Fadhil Achyari yang merupakan seorang influencer tampil menyampaikan bahwa generasi Z harus memanfaatkan ruang digital dengan baik untuk mencari berbagai informasi yang bermanfaat.

Generasi Z harus menggunakan media sosial dengan bijak dengan mengikuti akun-akun yang memberikan informasi yang bermanfaat untuk menambah skill dan keterampilan.

Baca Juga: Literasi Digital di SMA Bengkulu: Yuk Cintai Produk Dalam Negeri

“Saya yakin teman-teman di sini memiliki yang namanya passion ataupun gairah ataupun semangat untuk melakukan sesuatu, misalkan saya semangatnya di bidang photography," paparnya. 

"Saya semangatnya untuk mempelajari Bahasa asing, saya semangatnya untuk bisa menulis seperti halnya Bu Dian, apa yang harus kita lakukan dengan media sosial yang ada saat ini?" jelasnya.

Selanjutnya, mencari dan mem-follow informasi-informasi ataupun akun yang menjadi kegemaran. "Coba lihat instagram teman-teman, atau facebook, atau Tiktok-nya. 

"Lihat akun-akun yang diikuti, lebih banyak akun hiburan atau akun informasi? Nah kalau misalnya memang hiburan itu diperlukan, tetapi juga harus dibarengi dengan informasi-informasi sesuai dengan passion nya teman-teman,” kata Fadhil.

Di akhir sesi nobar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Kemudian 10 penanya beruntung berhak mendapat hadiah voucher e-money sebesar Rp. 100.000.

Baca Juga: Literasi Digital di SMP di Kabupaten Pidie, Hoaks Bayangi Dunia Pendidikan

Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan di Provinsi Aceh merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. 

Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui website: literasidigital.id (https://literasidigital.id/) dan akun media sosial Instagram: @literasidigitalkominfo (https://www.instagram.com/literasidigitalkominfo/),  Facebook Page: Literasi Digital Kominfo/@literasidigitalkominfo (https://www.facebook.com/literasidigitalkominfo),
Youtube: @literasidigitalkominfo (https://www.youtube.com/@literasidigitalkominfo).

Editor


Komentar
Banner
Banner