bakabar.com, BANJARMASIN - KPU Kalsel mengelar nonton barang (Nobar) Film Tepatilah Janji di Kota Cinema Mall (KCM), Belitung Darat, Banjarmasin, Rabu (18/9) malam.
Acara ini tak lain bertujuan untuk mensosialisasi pelaksanaan Pilkada serentak 2024 yang pencoblosannya dijadwalkan pada 27 November mendatang.
Film yang diproduksi KPU RI disutradarai Garin Nugroho ini dikemas dalam drama komedi musikal bernuansa politik. Dibalut kisah asmara menceritakan pemilihan bupati di kabupaten Pancawarna. Berfokus di desa bernama Bangun Mapan.
Adapun alur kisah dalam film ini berpusat pada keluarga Ibu Pertiwi (Cut mini). Dimana anak sulungnya Adam (Bima Zeno) yang sebelumnya menjadi kepala desa mencalonkan diri sebagai Bupati menghadapi Bu Rahayu yang merupakan istri dari petahana.
Pilkada yang diikuti Adam penuh kompetisi serta kompleksitas laku politik tanpa etika. Situasi ini membawa reaksi beragam dari istri Adam, Tari (Faradina Mufti), dan adik-adiknya, Isham (Kevin Abani) dan Sekar (Shenina Cinnamon).
Urusan cinta ibu Pertiwi dengan Pak Janji (Ibnu Jamil) yang belum menemui ujung, sekaligus dirumitkan dengan euforia penduduk desa dan calo politik serta isu politik dinasti yang menyebar ke desa dengan adanya media sosial bercampur gosip desa semakin menambah alur cerita semakin kompleks.
Ketua KPU Kalsel, Andi Tenri Sompa mengatakan Nobar film Tepatilah Janji yang merupakan lanjutan dari Film Kejarlah Janji ini merupakan salah satu program KPU.
Tak hanya sebagai sarana hiburan, tapi yang terpenting adalah Nobar ini juga diharapkan menjadi salah satu sarana edukasi politik bagi masyarakat, serta dapat menjadi alat sosialisasi guna mensukseskan pelaksanaan Pilkada khususnya di Kalsel.
“Film ini tentunya memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Pilkada ini adalah ajang bergembira. Perbedaan pilihan itu biasa dan tak perlu dibesar-besarkan,” ujarnya.
“Serta kami juga mengajak masyarakat ikut mensosialisasikan Pilkada damai, dan tentunya dapat berjalan lancar seperti yang kita harapkan,” imbuh Tenri.
KPU Kalsel kata Tenri, di Pilkada kali ini menerget keikutsertaan pemilih bisa mencapai 85 persen. Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi KPU. Sehingga keikutsertaan masyarakat termasuk generasi muda sangat diperlukan.
Bagaimana tidak, KPU Kalsel sendiri mencatat pada Pemilu 14 Februari lalu, jumlah pemilih kalangan milenial mencapai 57 persen dari total 3.025.220 daftar pemilih tetap (DPT) di Kalsel.
Artinya terdapat 1.766.289 pemilih dari kalangan milenial termasuk generasi Gen Z.
“Kita berharap partisipasi 85 persen bisa tercapai. Kita mensosialisasikan kegiatan ini agar masyarakat tidak mudah terprovokasi, tidak menyebarkan isu-isu negatif, dan hoaks,” tandasnya.