bakabar.com, BANJARMASIN – Pernyataan Syahrun sangat bertolak belakang dengan Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Jackson Arison Lapalonga.
Syahrun ngotot kalau ia tak memakai sabu. Hasil tes urine-nya negatif. Bahkan, Syahrun mengaku dijebak.
Anggota DPRD Tanah Laut itu menuding penangkapan yang dilakukan BNN sarat dengan rekayasa.
“Buktinya tidak ada diborgol. Tes urine pun hasilnya negatif, dengan nomor tes urine 01. Saya bersedia melakukan tes urine kembali, ujarnya kepada bakabar.com, Minggu (6/12).
Namun apa yang dikatakan Syahrun jauh berbeda dengan Jackson. Jackson berkata bahwa hasil tes urine Syahrun positif mengandung metamfetamina, atau sabu.
Jika Syahrun bersedia dites urine lagi. Jackson siap melakukan uji rambut ke BNN pusat.
Syahrun mengaku bahwa nomor tes urine dirinya nomor 01. Sementara keterangan Jackson nomor tes urine Syahrun 4.
Jackson membeberkan kalau tes urine nomor 01 itu milik Ian, kawan yang kerap disebut Syahrun. Dan hasilnya negatif. Inilah alasannya mengapa Ian dibebaskan. Tak direhabilitasi.
“Dari empat orang ini. Tiga positif satu negatif. Yang dia sebut temannya (Ian) itu ya memang dia negatif. Tapi dia (Syahrun) ini nomor urut 4. Positif,” jelas Jackson.
Lebih jauh, Syahrun mengaku sempat diancam dengan parang di leher agar mengakui bahwa barang haram yang dipakai miliknya.
Sementara Jackson menerangkan ketika diamankan memang ditemukan senjata tajam di tempat itu. Namun, jenderal bintang satu ini tak tahu persis untuk apa senjata tajam tersebut digunakan.
“Juga ditemukan sajam. Tapi tidak tahu untuk apa. Mungkin untuk mengamankan diri mereka,” katanya.
Sebelumnya, Jackson Arison tak terima dengan tudingan Syahrun.
“Urinenya, yang ngoceh di media itu positif menggunakan metamfetamina, atau sabu,” ujar Jackson, siang tadi.
Jackson tak terima dengan pernyataan Syahrun. Sebab apa yang disampaikannya tak sesuai fakta. Alias ngelantur.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: