bakabar.com, JAKARTA - Elektabilitas partai NasDem dari hasil sejumlah lembaga survei dilaporkan mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan perolehan suara NasDem pada 2019 yang mencapai 9.05 persen.
Survey terbaru yang direlease empat Lembaga survei menunjukkan elektabilitas partai NasDem tidak melewati 5 persen. Bahkan Indekstat menyebut elektabilitas NasDem hanya 2,1 persen.
Baca Juga: Pengamat: Usung Anies, Kursi Tiga Menteri NasDem Aman
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua DPP Nasdem Willy Aditya mengatakan pihaknya menanggapi santai hasil survei tersebut. Menurutnya sesuatu yang lumrah jika hasil antara lembaga survei berbeda.
"Ya, tidak apa-apa. Di survei lain kan lolos. Biasa saja, satu survei dengan survei lain ada perbedaan hasil. Kalau di survei yang lolos, kami alhamdulillah. Kalau di survei yang tidak lolos itu jadi catatan buat kami untuk mengidentifikasi apa yang jadi penyebabnya sehingga kami bisa memperbaiki diri," ujarnya
Willy tetap optimis jika NasDem akan memperoleh suara yang signifikan pada pileg 2024. Apalagi jika berbicara tren, dalam dua pemilu trend partai NasDem selalu lebih tinggi dari hasil survei.
"Pemilu masih satu tahun lebih lagi. Masih banyak waktu untuk berbenah. Apalagi tren NasDem memang begitu dalam survei tapi alhamdulillah hasil di pemilu berbeda jauh. Dan itu sudah dibuktikan dalam dua pemilu terakhi," jelas Willy
Baca Juga: Alasan NasDem Ngotot Capreskan Anies Baswedan, Pengamat: Pertaruhkan Harga Diri!
Berikut ini hasil 4 lembaga survei yang menggambarkan perolehan suara partai pada pemilu legislative 2024 :
Litbang Kompas
Litbang Kompas rutin melaksanakan survei periodik mengenai tren pilihan partai politik. Dilakukan melalui tatap muka pada 24 September sampai 7 Oktober 2022. Survei sebelumnya dilakukan sejak Oktober 2019.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 Provinsi. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error penelitian ± 2,8 persen.
Litbang Kompas membagi dua kategori pada hasil survei-nya, yaitu partai papan atas dan partai papan menengah dan bawah. NasDem masuk di kategori partai menengah dan bawah. Elektabilitas NasDem 0,3 persen lebih tinggi dari ambang batas lolos parlemen atau parliamentary threshold, yaitu 4 persen.
Partai papan atas
PDIP 21,1 %
Gerindra 16,2%
Demokrat 14,0%
Golkar 7,9%
Partai papan menengah dan bawah
PKS 6,3%
PKB 5,6%
NaDem 4,3%
PAN 3,1%
PPP 1,7%
SMRC
Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis hasil survei terkait tingkat elektabilitas partai politik di Pemilu 2019 dan perbandingannya dengan saat ini. Survei yang dilakukan secara tatap muka pada 3-9 Oktober 2022 dengan melibatkan 1.220.
Elektabilitas NasDem 5,4%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
PDIP 24,0%
Gerindra 13,4%
Golkar 8,5%
PKB 7,1%
PKS 6,9%
Demokrat 5,5%
NasDem 5,4%
PPP 3,3%
PAN 1,2%
Lainnya 5,4%
TT/TJ 19,3%
LSI Denny JA
Berbeda dengan Litbang Kompas dan SMRC, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) meramalkan NasDem hampir lolos ke senayan dengan perolehan suara 3.9 persen. Survey Denny JA digelar pada 11 hingga 20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 responden acak dari 34 provinsi. Margin of error survei dilaporkan ± 2,9%.
1. PDIP 20,9%
2. Golkar 14,5%
3. Gerindra 9,8%
4. PKS 8,3%
5. PKB 5,9%
6. Demokrat 5,4%
7. NasDem 3,9%
8. Perindo 3%
9. PPP 2,3%
10. PAN 2,1%
11. Hanura 0,8%
12. PSI 0,6%
13. Garuda 0,4%
14. PKPI 0,4%
15. PBB 0,1%
16. Berkarya 0%
TT/TJ 21,6%
Indekstat
Lembaga survei Indekstat juga merilis hasil survei nasional mengenai elektabilitas partai politik. Survei ini diselenggarakan pada 10-19 Oktober 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Margin of error survei ± 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%. NasDem mendapat 2,1% elektabilitas dalam survei ini.
PDIP: 19%
Gerindra: 10,3%
Golkar: 7,4%
PKB: 6,5%
PKS: 6,2%
Demokrat: 5,2%
NasDem: 2,1%
PPP: 2%
PAN: 1,5%
Perindo: 0,6%
PSI: 0,1%
Hanura: 0,1%
Partai Garuda: 0%
Partai Berkarya: 0%
Partai Bulan Bintang: 0%
PKP Indonesia: 0%
Partai Gelora: 0%
Partai Ummat: 0%
Rahasia: 2,3%
TT/TJ: 36,8%
NasDem Tidak Mendapat Coattail effect Anies ?
Berbeda halnya ketika PDIP mencalonkan Jokowi sebagai presiden pada pilpres 2014 dan 2019 membawa efek yang signifikan kepada PDIP dan menjadikannya pemenang pemilu dua kali berturut-turut.
Demikian halnya dengan partai Demokrat ketika mencalonkan SBY yang menjadikan partai berlambang berlian tersebut menjadi the rising star pada pemilu 2004 dan pemenang pada pemilu 2009.
Partai NasDem berharap dengan gerak cepatnya mendeklarasikan Anies sebagai Capres. Seharusnya jika merujuk pada teori Coattail Effect Parpol yang mengusung capres dengan elektabilitas mumpuni, dapat memperoleh elektoral yang signifikan.
Akan tetapi, apa yang ditemukan oleh empat lembaga survei memperlihatkan teori selalu tidak sama dengan kenyataan di lapangan meski Anies disebut memiliki elektabilitas yang konsisten di tiga besar kandidat capres 2024.