Tiga Menteri NasDem

Pengamat: Usung Anies, Kursi Tiga Menteri NasDem Aman

Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad menyebutkan pengusungan Anies tidak mempengaruhi posisi tiga menteri NasDem di Kabinet Jokowi

Featured-Image
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad. Foto: Dok/Saidiman Ahmad

bakabar.com, JAKARTA - Peneliti Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyatakan kursi tiga menteri NasDem aman, meskipun NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

“Pencapresan Anies ini untuk pemilihan berikutnya, saya rasa nggak akan berpengaruh apapun terhadap koalisi saat ini,” ujar Saidiman saat dihubungi bakabar.com, Rabu (19/10).

Menurutnya, deklarasi yang dilakukan NasDem itu tidak melanggar perjanjian koalisi dan tidak akan berpengaruh sama sekali dengan nasib tiga menterinya itu.

Saidiman mengatakan jika hal tersebut sama seperti yang dilakukan Gerindra, jadi untuk memecat tiga menteri NasDem bukan suatu hal yang bijak.

“Prabowo juga mau nyapres, kalau begitu menteri-menteri Gerindra yang ada di kabinet juga harus dipecat,” kata Saidiman.

Meski demikian, pemberhentian ketiga menteri NasDem bisa saja terjadi jika PDIP memiliki pandangan yang berbeda.

“Tapi kalau ketiga menteri tersebut terbukti mengganggu jalannya pemerintahan, baru hal itu bisa terjadi,” tuturnya.

Ia mengatakan, tiga menteri NasDem yakni Menkominfo Johnny G. Plate, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo  tidak akan dicopot selama tidak bermasalah.

Sebelumnya santer dikabarkan bahwa relawan Jokowi mendesak Presiden untuk mencopot tiga menteri dari NasDem usai deklarasi Anies capres.

Para relawan beralasan karena takut ketiga menteri tersebut menjadi alat elektoral NasDem untuk memuluskan jalan Anies memenangkan Pilpres 2024.

Merespon isu tersebut, Saidiman mengatakan jika hal itu merupakan bagian dari dinamika politik.

Sejatinya, masalah NasDem bukan soal pelengseran tiga menteri tersebut, melainkan bagaimana NasDem membangun komunikasi yang intens dengan Demokrat dan PKS.

Pasalnya, kedua partai tersebut cenderung menjadi partai opisisi yang mengkritik pemerintah.

“Mungkin itu bisa sedikit menganggu perjalanan NasDem” ucap Saidiman.

NasDem berkomunikasi dengan PKS dan Demokrat karena butuh dukungan untuk memenuhi syarat 20 persen ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.

Editor


Komentar
Banner
Banner