bakabar.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali menepis anggapan Anies Baswedan menggencarkan politik identitas, melainkan pahlawan umat beragama.
Menurutnya Anies tak tercatat rekam jejak selama memimpin DKI Jakarta mengoyak politik identitas.
“Karena selama dia di Jakarta, harusnya dia menjadi pahlawan antar umat beragama, ketika Anies menjadi gubernur di Jakarta,” kata Ahmad Ali kepada bakabar.com di Jakarta dikutip Jumat (27/10).
Baca Juga: Anies-Imin Klaim Utamakan Kampanye Gagasan, Bukan Politik Identitas
Ali juga menepis terpaan isu soal Anies yang kerap disebut-sebut sebagai pelaku politik identitas, ia tak melihat sifat Anies yang terlalu menjatuhkan perhatian besar hanya kepada kelompok agama tertentu.
“Sehingga saya tidak pernah melihat potensi diri Anies adalah pelaku politik identitas di dalam itu,” jelasnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Tangkis Isu Politik Identitas: Stop Doing That!
Ali mengungkapkan jika melihat pihak yang pernah menggunakan politik identitas justru seorang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Hal ini terjadi saat pidato di hadapan warga Kepulauan Seribu medio 2016 lalu, Ahok mengutip Alquran Surat Almaidah ayat 51 yang memantik seteru politik di ruang publik.
“Katakan pada tahun 2017, kalau temen-temen media mau jujur, mau fair, politik identitas itu terjadi karena apa? oleh siapa? peristiwa itu terjadi ketika di Pulau Seribu ketika ada orang kristen yang bernama Basuki T Purnama membawa bawa ayat Alquran dalam kampanye dia,” jelas Ali.
“Peristiwa politik yang terjadi di tanah air ini kalau kita tarik, munculnya politik identitas itu sejak 2014 kemudian 2017 puncaknya 2019 nah kemudian, sampai hari ini saya tidak pernah melihat Anies secara pribadi, menjadi bagian daripada bagian politik identitas itu sendiri,” sambung dia.
Baca Juga: Cak Imin Klaim Ogah Gunakan Politik Identitas
Maka Ali kembali mengingat kilas balik kepemimpinan Anies saat menjabat Gubernur di Jakarta. Menurutnya Anies justru menjadi figur yang mempersatukan umat beragama di DKI Jakarta, dan mempermudah pembangunan rumah ibadah saat kepemimpinannya.
“Ketika zamannya Basuki, ketika jamannya gubernur-gubernur sebelumnya, kalian yang kristen ini ketika melakukan ibadah begitu sulitnya, membangun rumah ibadah bahkan puluhan tahun nggak pernah keluar IMB-nya, tapi ketika zamannya Anies kalian merasakan itu kan,” kata dia menegaskan.
“Lubang buaya, bukit duri dan lain-lain dan Anies berhadapan dengan pendukung pendukungnya yang tidak menghendaki itu, tapi Anies melakukan itu,” pungkasnya.