bakabar.com, JAKARTA – Dalam literatur Islam, Malaikat Israfil AS akan meniup terompet atau sangkakala menjelang kiamat. Nah, penelitian terbaru mengungkapkan, alam semesta ternyata berbentuk seperti sebuah terompet.
Dilansir okezone yang mengutip YouTube Islam Populer, Senin (2/5), Profesor Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman, menemukan sesuatu yang sangat mencengangkan, di mana ia menyebut bahwa terompet sangkakala itu adalah bumi beserta seluruh alam semesta yang kita huni saat ini.
Penelitiannya sendiri, menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama "Wilkinson Microwave Anisotropy Prob" (WMAP), menurut hasil observasinya terungkap jika alam semesta ternyata berbentuk seperti terompet.
Secara spesifik, WMAP mendeteksi bagian ujung belakang terompet merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati dan masih berkaitan dengan peristiwa Big Bang yang terjadi 13 miliar tahun lalu.
Lalu, di bagian depan menjadi lokasi di mana Bumi dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati atau observable.
Dalam literatur Islam seperti Al-Qur’an dan Hadis menyebutkan keberadaan terompet atau sangkakala itu sendiri.
Sebuah hadis riwayat Abu Hurairah RA menjelaskan, sabda Baginda Nabi Muhammad SAW mengenai bentuk sangkakala kala ditanya oleh para sahabat. "Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?" tanya sahabat yang lantas dijawab Rasulullah, "Bagaikan tanduk dari cahaya.”
Rasulullah SAW kembali menjelaskan: "Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan Bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama: Nafkhatul faza' (untuk menakutkan). Kedua: Nafkhatus sa'aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan)."
Dalam hadis yang juga tertera pada kitab Tanbihul Ghofilin, disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Israfil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya.
Ukuran bulatannya seluas langit dan Bumi. Bentuk yang menyerupai tanduk sendiri mengingatkan kita pada terompet orang-orang Zaman Rasulullah SAW yang terbuat dari tanduk.
Kalimat seluas langit dan Bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi atau mencakup seluruh wilayah langit dan Bumi, alias bulatan terompet malaikat Israfil itu melingkar membentang mulai dari alam nyata hingga alam ghaib.
Berdasarkan penjabaran hadis di atas yang disesuaikan dengan penemuan ilmuwan barat tersebut, maka kemungkinan alam semesta ini adalah terompet Sangkakala itu sendiri, dan manusia bak kunang-kunang yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.
Allah SWT pun telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam firman-Nya:
"Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri"(QS An-Naml: 87).