Karya Napi Narkotika

Napi Lapas Narkotika Pamekasan Sulap Bahan Bekas jadi Karya Memikat

Ratusan kerajinan tangan berbahan dasar sampah atau limbah dibuat oleh narapidana Lapas Narkotika Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Featured-Image
Karya Narapidana yang dipamerkan di area halaman Lapas Narkotika Pamekasan, Madura, Sabtu (3/6). (Dok.Fauzi)

bakabar.com, PAMEKASAN - Ratusan kerajinan tangan berbahan dasar sampah atau limbah dibuat oleh narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Aneka kerajinan tangan tersebut, berupa mobil-mobilan, motor mini, pot bunga, roti serta hiasan dinding. Semuanya, dipamerkan di area halaman apel lapas, pada Sabtu (3/6).

Pantauan bakabar.com, ratusan karya tersebut diletakkan di atas etalase dan tungku di ruangan terbuka. Para pengunjung tampak menikmati dengan berswafoto, termasuk membeli barang yang ditawarkan.

Plt. Kepala Lapas Narkotika Pamekasan Eddy Junaedi menjelaskan kreatifitas para narapidana merupakan hasil binaan petugas lapas. Mereka dilatih setiap hari agar memiliki keterampilan yang mumpuni.

Baca Juga: 1.466 Narapidana Dapatkan Remisi Khusus Hari Raya Nyepi

Eddy menegaskan, hasil karya para narapidana dipasarkan di lingkup internal lapas. Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan media sosial instagram dalam berdagang, sehingga dapat dijajakan secara online. 

Kerajinan yang terbuat dari botol plastik, kantong kresek, bambu, bungkus rokok, serta koran bekas dipatok dengan harga beragam. Mulai dari harga Rp4 ribu, Rp30 ribu hingga ratusan ribu rupiah.

"Kedepan untuk pemasaran kita mencoba untuk kerja sama dengan kelompok-kelompok profesional dari yang ada di luar yang mungkin bisa membimbing para narapidana kita," ujarnya kepada bakabar.com.

Baca Juga: Kemenkumham Berikan Remisi Khusus Imlek kepada 26 Narapidana

Berkaitan dengan itu, Eddy meminta dukungan dari semua stakeholder terkait termasuk masyarakat. Pasalnya, pembinaan napi diharapkan mempunyai efek kebermanfaatan. Artinya, jika mereka keluar dari lapas dan kembali ke lingkungan diharapkan telah memiliki skil untuk diaplikasikan.

"Jadi memang perlu dukungan support, dari instansi pemerintah maupun lembaga-lembaga di luar yang peduli," tutupnya

Editor
Komentar
Banner
Banner