bakabar.com, MALANG - Polisi membongkar kasus mutilasi yang dilakukan terapis pijat kepada pasiennya di Malang. Pembunuhan bermula dari ilmu pelet.
Mulanya, pelaku bernama Abdul Rahman mengenal korban Adrian Prawono di aplikasi kencan Tinder pada Juni 2023. Perkenalan mereka berawal saat pelaku mengunggah iklan jasa pijat dan ilmu guna-guna atau pelet di aplikasi itu.
Korban pun tertarik dan menghubungi pelaku melalui nomor WhatsApp yang tercantum. Korban yang merupakan warga Surabaya mendatangi pelaku di tempat prakteknya, kawasan Kedungkandang Malang pada 13 Juni 2023.
“Korban membayar pelaku Rp300 ribu untuk jasa tersebut,” kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto, Kamis (11/1).
Seiring berjalan waktu, korban menyampaikan komplain karena pelet itu tidak berhasil. Korban pun mendatangi korban pada 15 Oktober 2023.
Keduanya pun cekcok karena itu. Korban dan pelaku pun saling memukul dan melukai.
Saat korban lengah, pelaku kemudian mengambil celurit dan langsung membacok korban dua kali di bagian leher. Akibatnya, korban langsung roboh dan meninggal dunia.
”Saat pembunuhan itu, tetangga dan istri pelaku tidak tahu,” ucap Danang.
Pelaku pun memutilasi korban keesokan harinya. Tubuh korban dipotong 9 bagian dan dibuang di Sungai Bango Malang. Sebagian lainnya dikubur di bantaran sungai.
Lebih lanjut, pelaku mengungkapkan bahwa dirinya sudah melayani jasa ilmu pelet sejak 2003. Selama itu, dia sudah melayani kurang lebih 75 orang.
”Saya belajar di Banten (ilmu pelet). Saya menggunakan kartu. Semuanya berhasil,” kata Abdul Rahman.
Baca Juga: Viral Aksi Pencuri Bawa Kabur Uang Rp110 Juta di Parkiran Pasar
Baca Juga: Viral Video Syur Skandal Suami dengan Teman Istri