bakabar.com, JAKARTA– Berbekal pengalaman di tahun- tahun sebelumnya, jumlah pemudik yang tiba di Surabaya, melalui jalur darat, jumlahnya jauh berkurang. Kebanyakan pemudik akan terserap di sejumlah wilayah, seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Taslim Chairuddin menjelaskan hal itu. Menurutnya, Polda Jatim telah mempersiapkan segala sesuatu, termasuk mengantisipasi lonjakan pemudik di musim mudik lebaran 2023.
“Kalau arus mudik itu biasanya sudah berkurang di Jawa Barat, berkurang di Jawa Tengah kemudian memasuki Jawa Timur saya belum tahu persis presentasinya. Perkiraan saya sisanya dari mudik tahun sebelumnya di angka 20-an persen yang tersisa di Jawa Timur," terangnya.
Titik-titik yang menjadi perhatian Polda Jatim adalah kemacetan di sejumlah ruas tol yang kerap dipenuhi pemudik. Termasuk melakukan pemantauan dan pengawasan di pusat-pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi.
Baca Juga: Tips Sukses Berburu Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran
"Mereka akan bersilaturahmi akan datang ke sentra-sentra publik ke mall, perbelanjaan dan tempat liburan serta tempat rekreasi. Ini yang kami antisipasi," imbuh Taslim.
Khusus di Jawa Timur terdapat 4 titik yang menjadi lokasi kemacetan di momen lebaran dan memang harus diwaspadai, yakni pertigaan Mengkreng, Exit tol Sidoarjo, Exit tol Singosari dan pertigaan Pendem.
Di pertigaan Menjreng perlu perhatian khusus, karena di kawasan itu merupakan pertemuan tiga arus kendaraan yang menuju Jombang, Kediri dan Nganjuk. Yang ke arah Nganjuk terdapat jembatan yang menjadi bottleneck kemacetan.
"Banyak masuk ke sana dan harus antri. Kemudian di sana ada rel kereta api. Sedangkan arah jalur Kediri ada orang berjualan sentra oleh-oleh," terang Taslim.
Baca Juga: Lebaran 2023, Kemenhub Kembali Gelar Program Mudik Motor Gratis
Sementara di Exit Tol Sidoarjo dan Exit Tol Singosari yang dikarenakan adanya antrean pembayaran tol, berpotensi mengakibatkan kemacetan di pintu tol.
“Sudah dijelaskan akan ditambah dengan mobile rider. Jadi nantinya akan ada rider yang tidak stasioner tapi proaktif atau mobile. Dan bila terjadi penumpukan dilakukan pengalihan melalui pintu tol sebelumnya," papar Taslim
Selain itu, titik terakhir yang menjadi perhatian paling besar adalah wilayah Pendem arah Batu, Malang. Kawasan itu merupakan wilayah aglomerasi di mana banyak lokasi wisata dan rekreasi, toko oleh-oleh, dan permukiman dengan jarak yang berdekatan.