Musim Kemarau

Musim Kemarau, Pemkab Bekasi Gratiskan 1.000 Sambungan PDAM di Cibarusah

Pemkab Bekasi menggratiskan biaya pemasangan 1.000 sambungan langsung air bersih PDAM Tirta Bhagasasi bagi warga terdampak kekeringan.

Featured-Image
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan memimpin pendistribusian bantuan 130.000 liter air bersih bagi warga tiga desa terdampak terparah kekeringan di Lapangan Sepak Bola Desa Ridhogalih, Kecamatan Cibarusah, Jumat (1/1/2023). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat menggratiskan biaya pemasangan 1.000 sambungan langsung air bersih PDAM Tirta Bhagasasi bagi warga terdampak kekeringan di wilayah Kecamatan Cibarusah. Hal itu sebagai solusi jangka panjang mengatasi bencana tahunan itu.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menjelaskan langkah solutif ini diambil guna mencegah dampak kekeringan saat musim kemarau melanda khususnya di wilayah Kecamatan Cibarusah yang menjadi daerah langganan terparah kekeringan setiap tahun.

"Ini karena Cibarusah setiap tahun seperti ini, tahun lalu baru pemasangan pipa utama ke titik-titik kantor desa tinggal nanti kita fasilitasi jaringan airnya agar langsung ke rumah-rumah warga," katanya di Cikarang, Sabtu (2/9).

Dani mengaku kondisi geografis wilayah Cibarusah, khususnya di tiga desa terparah terdampak kekeringan yakni Ridhogalih, Ridhomanah, dan Sinarjati menjadi tantangan pemerintah daerah untuk merealisasikan pemasangan sambungan langsung air bersih ini.

Baca Juga: Residivis Pengganjal ATM di Kabupaten Bekasi Dibekuk Polisi

Pipanisasi jalur air ke rumah warga yang memiliki jarak relatif berjauhan antara satu rumah dengan kediaman lain. Selain itu, lokasi mereka dikelilingi kontur perbukitan batu karang sehingga membutuhkan biaya investasi yang cukup besar.

"Jarak antar rumah jauh, tidak terkumpul di satu titik sehingga membutuhkan jaringan pipa yang panjang. Kemampuan warga juga terbatas jadi saya instruksikan pemasangan sambungan gratis mungkin mencapai 1.000 atau kalau masih kurang bisa ditambah menjadi 2.000 tergantung hasil assesment berapa keluarga yang dibantu. Sehingga nanti tidak ada lagi kejadian kekurangan air bersih seperti saat ini," ucapnya.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan (kanan) didampingi Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim (kiri) membagikan bantuan air bersih bagi warga terdampak kekeringan di halaman kediaman Kepala Desa Ridhogalih, Kecamatan Cibarusah, Jumat (1/1/2023). Foto: ANTARA
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan (kanan) didampingi Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim (kiri) membagikan bantuan air bersih bagi warga terdampak kekeringan di halaman kediaman Kepala Desa Ridhogalih, Kecamatan Cibarusah, Jumat (1/1/2023). Foto: ANTARA

Dani bahkan meminta agar pipanisasi dapat dikerjakan pada tahun ini mengingat kebutuhan air bersih mendesak. "PDAM bisa handle dulu terkait biaya modal. Kalau terkait penyertaan modal nanti itu untuk pipanisasi dan sambungan jaringan air bersih kepada seluruh warga terdampak kekeringan di kecamatan lain juga," ujarnya.

Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim menjelaskan jaringan distribusi air bersih sudah masuk ke tiga desa tersebut namun baru 500 keluarga yang sudah menjadi pelanggan perusahaan.

Baca Juga: Warga Terdampak Kekeringan, PMI Cianjur Kirim 20 Ribu Liter Air per Hari

"PDAM Tirta Bhagasasi akan memberikan 1.000 sampai 2.000 sambungan langsung PDAM secara gratis yang nantinya dibiayai APBD Pemkab Bekasi tahun 2024. Kita gunakan biaya modal perusahaan dulu agar bisa terealisasi tahun ini juga," katanya.

Calon keluarga penerima sambungan langsung air bersih dari badan usaha milik Pemkab Bekasi ini merupakan usulan pemerintah desa setempat berdasarkan hasil penilaian atas sejumlah indikator. Indikator itu, antara lain masyarakat berpenghasilan rendah juga pengguna jaringan listrik berkapasitas rendah.

"Siap direalisasikan sambil menunggu usulan hasil assesment pemerintah desa karena pipa utamanya juga sudah tersedia tinggal disiapkan untuk yang ke rumah-rumah warga," tegas Rahman.

Ia menambahkan, "Alokasi anggaran berdasarkan kebutuhan sekitar Rp6 miliar. Selama proses berjalan, kami tetap menyalurkan bantuan air bersih setiap hari karena ini bagian dari pelayanan."

Editor
Komentar
Banner
Banner