Kalteng

Musim Hujan, Marak Kasus Kucing Sakit di Kapuas

apahabar.com, KUALA KAPUAS – Musim hujan yang terjadi saat ini menyebabkan tidak sedikit kucing peliharaan warga…

Featured-Image
Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, drh Anik Ariswandani saat memeriksa kucing piaraan warga. Foto-Irfan

bakabar.com, KUALA KAPUAS – Musim hujan yang terjadi saat ini menyebabkan tidak sedikit kucing peliharaan warga di Kabupaten Kapuas, Kalteng yang sakit.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kapuas, drh Anik Ariswandani, mengatakan, saat ini banyak kasus kucing yang terkena penyakit panleukopenia dan calixivirus.

Kedua penyakit itu, terang Anik, adalah infeksi virus yang menyerang kucing, baik kucing peliharaan maupun liar.

“Terutama bagi anak kucing paling parah terkena virus ini. Tapi virus ini tidak menginfeksi manusia,” katanya di Kuala Kapuas, Senin, (11/1).

Dokter hewan di Kabupaten Kapuas ini menuturkan, penularan virus tersebut melalui interaksi antara kucing sakit dan sehat.

“Bisa juga melalui manusia yang membelai kucing dan tidak mencuci tangan setelah menyentuh kucing terinfeksi. Benda yang mengenai kucing yang terinfeksi setiap hari seperti mangkuk makanan, kandang,” tuturnya.

Dilanjutkan Anik, kucing yang terinfeksi cenderung menularkan virus dalam waktu yang relatif singkat, yakni 1-2 hari. Akan tetapi, virus dapat bertahan hingga 1 tahun di lingkungan.

“Jadi, pemilik kucing harus rajin membersihkan lingkungan dan mendesinfeksi dengan cairan desinfektan supaya virusnya mati,” ujarnya.

Dijelaskan, untuk penyakit panleukopenia gejala yang terlihat termasuk depresi umum, kehilangan nafsu makan, demam tinggi, lesu, muntah, diare parah, ingus, dan dehidrasi.

Sedangkan calicivirus cirinya hidung berair, radang gusi, sariawan, mulut mengeluarkan liur dan bau. Sebagai pencegahan pemilik kucing harus rajin memberikan vitamin.
“Termasuk menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, juga mengisolasi kucing yang sakit supaya tidak menularkan penyakit ke kucing yang sehat,” pungkas drh Anik Ariswandani.



Komentar
Banner
Banner