bakabar.com, MAGELANG - Sederet tokoh dunia telah singgah ke Candi Borobudur. Setiap kunjungan itu selalu ada pria bernama Mura Aristina. Siapa dia?
Dia adalah pemandu wisata andalan di Candi Borobudur. Boleh juga disebut legendaris.
Staf Edukator Musium Cagar Budaya (MCB) Candi Borobudur itu pernah mengantarkan Pangeran Inggris Charles. Putri Thailand, Mahacakri Sirindon. Putra Mahkota Norwegia, Haakon. Presiden Singapura, Tony Tan Keng Yam. Raja Swedia Carl XVI Gustav hingga beberapa Miss Universe.
Baca Juga: Serunya Wisata Edukasi Budidaya Lebah Madu Ashfa Borobudur
Terbaru, 22 Juni lalu, Mura baru saja mengantarkan Kaisar Jepang, Naruhito bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk berwisata ke Candi Borobudur.
Para tokoh dan wisatawan yang berkunjung pun selalu memuji kepiawaiannya dalam bercerita. Tentang relief serta sejarah Candi Borobudur.
Sebelum menjadi pemandu wisata atau staff edukator, Mura Aristina mengawali karirnya sebagai tukang sapu di Candi Borobudur.
"Lulus SMA usia 16 tahun, 1999 sampai 2004 menjadi tukang sapu di sini," kata Mura saat ditemui, Rabu (19/7).
Selama menjadi tukang sapu, Mura kerap ditanya pengunjung letak-letak relief yang terpahat di Candi Borobudur.
"Karena sering ditanya akhirnya hafal dengan sendirinya setiap detil relief di Candi Borobudur, jadi belajar otodidak," ujar Mura.
Baca Juga: Mencicip Mangut Beong, Kuliner Khas Magelang Dekat Candi Borobudur
Mura menceritakan, pernah suatu ketika, ada seorang pengunjung yang bertanya letak sebuah relief candi dan setelah ditunjukkan, pengunjung itu memberikan tip.
"Sejak saat itu saya berpikir bahwa pemandu adalah suatu pekerjaan yang luar biasa, menyenangkan dan bermanfaat," ucap Mura.
Kemudian, saat ada pembukaan posisi satpam, Mura memutuskan untuk mendaftar dan ia pun diterima untuk menjadi security Candi Borobudur hingga tahun 2008.
"Barulah pada 2008 saat pembukaan posisi staf edukator dan pemandu, saya mendaftar dan alhamdullilah diterima," kata dia.
Sejak saat itulah, Mura dengan semangat menggeludi profesi sebagai pemandu wisata di Candi Borobudur.
Baca Juga: Magelang Punya Candi Asu, Alternatif Wisata Selain Borobudur
Ketika memulai karir sebagai pemandu wisata, Mura mengaku belum fasih dalam berbahasa asing sehingga saat bertugas selalu membawa kamus.
Oleh karena itu, untuk menunjang karirnya, Mura terus berlatih berbahasa Inggrisnya dengan singkat dan kilat.
"Kemana-mana membawa kamus udah kayak orang gila, sampai masuk angin juga, tetapi saya tidak menyerah untuk belajar, sampai bisa lepas kamus,” kata Mura.
Pengalaman Memandu Dosen Arkeologi
Selama menjadi pemandu, ada banyak hal unik yang dia temui. Salah satunya adalah pertemuannya dengan akademisi yang ahli soal Borobudur.
“Ada sebuah situasi di mana saya pernah memandu Profesor Doktor Agus Aris Munandar, waktu itu beliau masih S2 mau S3 yang kala itu ujiannya di Candi Borobudur," kata dia.
Sebagai informasi, Profesor Doktor Agus Aris Munandar adalah seorang pakar arkeologi ternama yang saat ini menjadi guru besar di Universitas Indonesia (UI).
"Kala itu yang menguji Profesor Doktor Hariyani Santiko. Bisa dibayangkan S3 relief Borobudur, pengujinya juga ada di situ. Akhirnya saya dapat jaringan dan jadi kenal Pak Agus Aris Munandar,” kenangnya.
Pengalaman Memandu Barack Obama
Nama Mura kembali menggaung kala ia mendampingi mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang berkunjung ke Candi Borobudur pada 2017.
Bahkan, namanya menjadi tajuk utama pemberitaan media baik daring maupun cetak nasional maupun internasional.
“Teman-teman media itu mereka bisa berharap besar bisa dapat foto dari Obama, tapi jangankan media, paspampres Indonesia saja tidak boleh berada dalam ring Obama, anda bisa bayangkan. Saya termasuk orang spesial, karena hanya saya yang boleh dekat dengan Obama (secara fisik) ketika kunjungan waktu itu," kata dia.
Baca Juga: Aktris Melanie Ramaikan Borobudur Playon, Ada Juga Angkringan Digital
Meski demikian, Mura mengaku sempat membuat ajudan Obama marah hingga telepon genggam miliknya disita ajudan karena Mura yang mengambil foto Obama.
"Tapi kemudian kala itu Presiden Obama tahu sumber permasalahannya karena saya mengambil foto, di luar dugaan, beliau malah menawarkan untuk berswafoto bersama," kata Mura.
Awalnya, Mura yang sudah ditegur ajudan presiden tidak berani mengiyakan ajakan berswafoto mantan kepala negara tersebut.
Menurutnya, hal ini kurang sopan untuk dilakukan kepada orang yang lebih tua.
“Saya malah minta ajudannya yang marah ke saya itu untuk memotretkan. Akhirnya foto yang bisa saya kirim ke teman-teman media kan foto saya dirangkul Obama. Akhirnya saya diliput habis-habisan, diwawancara sana-sini," ucap Mura.
Pengalaman Mengantar Kaisar Jepang
Kesan terkini yang ia rasakan setelah mengantar Kaisar Jepang adalah keramahan dan antusiasnya dalam mempelajari Candi Borobudur.
"Kalau yang terbaru, Kaisar Naruhito ini sungguh ramah, karena background pendidikannya tentang pengairan, saya bicara tentang relief yang menceritakan sungai-sungai," kata dia.
Menurut Mura, meski protokol di awal kunjungan begitu ketat, namun saat hari kunjungan justru suasana lebih cair.
Baca Juga: TWC Bidik Wisatawan ASEAN Kunjungi Candi Borobudur
"Ternyata beliau (Kaisar Jepang) santai, banyak berswafoto juga di Candi Borobudur saat berada di atas, karena memang membawa ponsel pribadi, menyenangkan,"ujarnya.
Mura berharap, ke depan, ia masih bisa terus berkarya dan bertemu dengan tokoh-tokoh dunia yang lainnya.
"Semoga masih diberi kesempatan untuk berbagi sedikit ilmu dan pengalaman kepada sesama," katanya.