bakabar.com, JAKARTA - PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menilai kunjungan wisatawan dari negara-negara ASEAN ke Candi Borobudur cukup tinggi.
"Apalagi didukung dengan kebijakan pemerintah, wisatawan ASEAN bisa masuk Indonesia bebas visa," kata General Manager Unit Borobudur, PT TWC, Jamaluddin Mawardi seperti dilansir Antara, Minggu (2/7).
Hingga sampai saat ini kunjungan wisatawan dari negara-negara ASEAN masih tetap tertinggi dibandingkan kawasan lainnya. Khususnya negara-negara seperti Malaysia dan Singapura masih mendominasi kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur.
Baca Juga: Tiba di Magelang, Kaisar Jepang Antusias Pelajari Sejarah Candi Borobudur
Sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan dari Malaysia ke Candi Borobudur pada 2019 mencapai 15.065 orang. Adapun Singapura di tahun yang sama jumlah kunjungan wisatawan dari negara tersebut mencapai 9.549 orang.
"Kunjungan wisatawan dari negara-negara itu cukup tinggi karena ada penerbangan langsung dari negara tersebut ke Yogyakarta. Hal ini menjadi faktor yang menentukan," katanya.
Selain negara-negara ASEAN, potensi besar wisatawan asing lainnya berasal dari kawasan Asia Pasifik, Eropa Timur, Timur Tengah dan Asia Barat.
Baca Juga: Puncak Perayaan Waisak di Candi Borobudur, 2567 Lampion Berhasil Diterbangkan
Lebih lanjut, sejumlah negara dari kawasan Eropa Barat yang kerap mendatangi Candi Borobudur di antaranya seperti negara Jerman, Belanda, Spanyol, dan Prancis.
Kunjungan wisatawan mancanegara sesungguhnya dapat terus digenjot. Terlebih kebijakan pemerintah bagi wisatawan ASEAN yang masuk ke Indonesia sudah bebas visa.
Wisatawan ASEAN, kata Jamaludin, cukup memiliki paspor untuk bisa datang ke Indonesia dalam beberapa hari. Setelahnya, dapat pulang ke negara asalnya.
Baca Juga: Candi Borobudur, Erick Thohir: Jaga Keseimbangan Wisata dan Spritual
Hal tersebut perlu diselaraskan dengan dengan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menyebut negara kawasan ASEAN menjadi target utama kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Ia berharap apalagi nanti pemerintah menggarap secara serius soal "pilgrim" terutama bagi negara-negara yang basis penduduknya beragama Buddha tentu kunjungan wisatawan mancanegara ke Borobudur akan lebih meningkat.
"Pemerintah sudah menetapkan Candi Borobudur sebagai destinasi spiritual, khususnya umat Buddha. Ini nanti akan relevan selama pintu itu dibuka, marketnya besar ada di kawasan ASEAN," pungkasnya.