bakabar.com, TANJUNG - Warga Desa Habau Hulu, Kecamatan Banua Lawas, Tabalong, Kalimantan Selatan, digemparkan dengan aksi keji pencurian disertai kekerasan (curas) yang menewaskan seorang perempuan paruh baya.
Korban berinisial KAM (52) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di area persawahan usai dipukul berkali-kali dengan sebatang bambu oleh pelaku yang ternyata masih memiliki hubungan keluarga.
Kapolres Tabalong AKBP Wahyu Ismoyo J, melalui PS Kasi Humas Iptu Joko Sutrisno, menjelaskan bahwa peristiwa tragis itu terjadi pada Kamis (17/7) pagi.
Dua saksi mata, MY dan SAM, yang saat itu hendak menyadap pohon karet, mendengar teriakan minta tolong dari arah sawah.
Saat dicek, mereka menemukan korban dalam keadaan terluka parah lalu memberi tahu suami korban, IL (55).
Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Kelua dan dirujuk ke RSUD H Badaruddin Kasim, nyawa korban tak tertolong.
Sebelum meninggal, korban sempat menceritakan kejadian nahas itu kepada suaminya. Saat melintas di jalan titian kayu di tengah sawah, korban disergap pelaku yang langsung memukulinya dengan bambu besar. Pelaku lalu memeriksa leher dan pergelangan tangan korban, diduga mencari perhiasan.
Meski mengenakan penutup wajah hitam, korban sempat mengenali pelaku sebagai SUK (36), tetangganya sendiri dan masih keluarga dekat.
"Korban masih dapat mengenali pelaku karena pelaku yang merupakan tetangga dan masih terhitung anak dari sepupu korban," ungkap Joko.
Polisi bergerak cepat setelah menerima laporan. Dipimpin Kasat Reskrim Polres Tabalong AKP Danang Eko Prasetyo dan Kapolsek Banua Lawas Ipda Gigih Sutanto, petugas mengamankan pelaku tanpa perlawanan di rumahnya. Dalam pemeriksaan, SUK mengakui perbuatannya.
“Pelaku kini ditahan di Mapolres Tabalong dan dijerat Pasal 365 ayat (2) ke-3e Jo Pasal 53 KUHP atau Pasal 351 ayat (3) KUHPidana,” jelas Joko.
Barang bukti yang diamankan berupa sebatang bambu sepanjang 110 cm, kain penutup wajah (buff) hitam, serta dokumen visum.
Hasil pemeriksaan medis mengungkap luka parah pada tubuh korban, termasuk lebam keunguan di leher, punggung, tangan, luka robek, serta dugaan patah tulang akibat hantaman benda tumpul.
“Korban diketahui kerap memakai perhiasan mencolok saat ada acara di desa. Diduga kuat, motif pelaku adalah ingin menguasai harta korban,” pungkas Joko.