Geliat UMKM

Modal Seadanya, Kakak Beradik di Banyuwangi Buka Warkop Keliling

Seorang remaja kakak beradik di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Membuka peluang usaha dengan cara kreatif. Dua remaja itu adalah Teo Perdana (27) dan adiknya.

Featured-Image
Teo dan adiknya tengah sibuk melayani pelanggan, Minggu (12/2). (Foto: apahabar.com/Mohamad Abdul)

bakabar.com, BANYUWANGI - Seorang remaja kakak beradik di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Membuka peluang usaha dengan cara kreatif. Dua remaja itu adalah Teo Perdana (27) dan adiknya Angel (21), warga asal Desa Bajulmati, Kecamatan, Wongsorjo Banyuwangi.

Keduanya membuka peluang usaha bermodal seadanya dengan memodifikasi sepeda motor menjadi sebuah warung kopi keliling.

Tempatnya pun cukup nyeleneh, pasalnya sepasang kakak adik tersebut menghadirkan tempat nongkrong baru dengan suasana bentangan alam persawahan.

Baca Juga: Banyuwangi Kini Memiliki Kampung Moderasi Beragama

Teo mengatakan awal mula ide kreatif tersebut karena keterbatasan modal untuk membuka peluang usaha. Ditambah lagi lahan yang digunakan untuk usaha tak dimilikinya.

"Saya mempunyai ide ini berawal melihat konten di media sosial. Dari konten yang saya lihat kok banyak orang ngopi di pinggir sawah. Nah, Dari situ saya sama adik memulai membuka usaha," ujar Teo pada bakabar.com, Minggu (12/2).

Angle sedang meracik minuman pesanan pelangganan di atas lapak bergerak yang dimilikinya bersama kakaknya, Minggu (12/2). (Foto: bakabar.com/Mohamad Abdul)
Angle sedang meracik minuman pesanan pelangganan di atas lapak bergerak yang dimilikinya bersama kakaknya, Minggu (12/2). (Foto: bakabar.com/Mohamad Abdul)

Setiap harinya kedua pemuda kreatif itu mulai menjajakan minuman ala warkop tersebut di jalan area persawahan persawahan Dusun Mangaran, Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo.

Sementara itu, meski menggunakan alat seadanya namun konsep unik warkop sepeda motor itu cukup menarik minat banyak orang. Sebab, tak jarang para muda-mudi di wilayah Kecamatan Wongsorjo banyak yang ngopi.

"Kita berdua berjualan berbekal papan dari kayu, terus mangkal di persawahan mulai jam 3 sore sampai menjelang maghrib," sambung Teo.

Baca Juga: Cakeppp, 2 Event Banyuwangi Masuk Agenda Nasional 2023

Teo menambahkan dalam usaha ini tak membutuhkan modal besar untuk memulai bisnis yang lagi viral ini. Karena modalnya tidak sampai Rp 500 ribu namun menguntungkan.

"Jika hari biasa, bisa lah menutupi modal, Tetapi kalau hari Minggu atau pas hari liburan pelanggan bisa full orang nongkrong," terangnya.

Selain itu, alasan memilih waktu jualan di sore hari dipilih agar pelanggan yang datang bisa melihat matahari terbenam dari persawahan.

"Kalau sore, penikmat kopi pada ngumpul, soalnya bisa menikmati langit senja," tambah angel.

Baca Juga: Ribuan Nahdliyin Banyuwangi Turun ke Puncak 1 Abad NU di Sidoarjo

Di warkop milik kakak beradik ini, penikmat kopi dan senja tak perlu merogoh kocek tebal. Pembeli bisa memesan menu kopi dan es hanya kisaran Rp 3 ribu-Rp 5 ribu. Sementara untuk aneka camilan dijual mulai dari harga Rp 500 rupiah saja.

Meski baru sebulan berjalan, warkop ala Teo dan Angel banyak disinggahi pemuda-pemudi Wongsorejo dan desa-desa lain di Kecamatan Wongsorjo.

Adapun bagi pengunjung yang ingin merasakan nongkrong di warkop persawahan ini, jika datang dari arah Banyuwangi Kota, di sebelah utara SPBU Bajulmati ambil arah kanan, lurus dan sampai ketemu area persawahan.

Editor


Komentar
Banner
Banner