bakabar.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melaunching kampung moderasi yang berlokasikan di Kelurahan Karangrejo, Sabtu malam (4/2).
Bupati Ipuk juga mengapresiasi peluncuran Kampung Moderasi Beragama di kawasan Klenteng Hoo Tong Bio karena hal itu menegaskan rasa kebersamaan dan gotong royong serta dengan harmoni tersebut akan menjadi bekal untuk memajukan Banyuwangi.
"Kebersamaan dan gotong royong semua pihak inilah kunci bagi Banyuwangi untuk maju. Kita belajar dari pandemi Covid-19 kemarin. Dengan kebersamaan dan gotong royong bersama kita semua bisa melewati-nya dengan cukup baik," ucapnya.
Baca Juga: Soal Perpanjangan Jabatan Kades, Bupati Banyuwangi: Tapi Tak Ada Gunanya, Buat Apa?
Diketahui, Kampung moderasi didirikan sebagai program pemerintah daerah untuk menyatukan berbagai perbedaan di lingkungan masyarakat. Terutama dalam hal agama atau kepercayaan agar saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi.
Ipuk mengatakan kampung moderasi ini sengaja didirikan di kelurahan Karangrejo. Sebab, kelurahan yang berada di tengah kota ini memiliki agama lengkap.
"Kelurahan karangrejo ini agamanya lengkap, ada Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, hingga Konghucu" kata Ipuk Fiestiandani.
Selain itu, Kelurahan Karangrejo juga merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang mendapatkan nominasi Kampung Sadar Kerukunan.
"Selama ini mereka bisa hidup rukun dan damai," kata Ipuk yang juga istri Menpan-RB Abdullah Azwar Anas ini.
Ipuk berharap, spirit moderasi beragama di wilayah Karangrejo ini bisa dicontoh desa/kelurahan lain di Banyuwangi.
Baca Juga: Warga Geruduk DPRD Banyuwangi Sampaikan Penolakan Jabatan Kades 9 Tahun
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi, M Lutfi menjelaskan bahwa Kampung Moderasi Beragama ini bentuk upaya menyatukan berbagai perbedaan terutama dalam hal agama atau kepercayaan untuk saling menghargai dan menjunjung toleransi.
"Program Kampung Moderasi Beragama ini merupakan sinergi Pemkab Banyuwangi dengan Kantor Kementerian Agama," katanya.
Peluncuran Kampung Moderasi Beragama pada peringatan Tahun Baru Imlek ini, kata Lutfi, semakin meriah dengan penampilan drama musikal dan sendratari yang melambangkan keberagaman dan kerukunan antar-umat dan suku bangsa di Bumi Blambangan itu.
"Ada sekitar 80 anak muda lintas iman menyajikan aneka tarian dan musik yang dirangkai dalam kisah harmoni," ujar dia.
Baca Juga: Cakeppp, 2 Event Banyuwangi Masuk Agenda Nasional 2023
Dalam kegiatan Festival Imlek Banyuwangi ini juga dihadiri berbagai tokoh lintas agama, di antaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi K.H. Mohammad Yamin, Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Banyuwangi, Pendeta Anang.
Hadir pula pada acara itu, Jro Mangku Gede Parse Susile dari Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, Pemimpin Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi, Romo Frans Aryo, Dante Samanera Dhantadhiro (Budha) dan Ketua TITD Hoo Tong Bio, Sylvia Ekawati.