bakabar.com, BANJARMASIN – Kisah saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa menjadi cerita yang menarik bagi siapa pun.
Setelah kisah KKN di Desa Penari viral dan difilmkan hingga ditonton lebih dari 9 juta penonton, ada banyak kisah misteri KKN lainnya yang tak kalah menyeramkan.
Salah satunya kisah KKN yang dikisahkan oleh Wakhid Nurrokhim di akun Twitter pribadinya pada April lalu, dan kemudian viral di jagat maya.
Sam -nama samaran-, melakukan KKN besama 14 mahasiswa lainnya di sebuah desa di kota Lampung.
Sejak 20 Januari 2022 hingga sebulan setelahnya, KKN di Lampung itu berubah menjadi teror menakutkan.
Rumah yang para mahasiswa KKN tempati itu ternyata bukanlah rumah sembarangan.
Dahulu kala, di dalam rumah tersebut pernah terjadi pembantaian dan teror dari sosok bernama Aul.
Aul merupakan sosok berkepala serigala namun bertubuh manusia.
Disebutkan Wakhid, kisah itu merupakan cerita nyata yang dikisahkan oleh sahabatnya Sam tersebut.
“Rumah yang menjadi tempat tinggal dan posko KKN itu punya sejarah yang kelam. Itu adalah rumah untuk membantai para perempuan di dekade 1980-an, berangkat dari situlah ceritanya,” tuturnya.
Tak disangka, misteri rumah itu hanyalah sekelumit dari cerita di dalam buku yang bakal segera terbit.
Permasalahan utama adalah kutukan yang ada di salah satu desa kota Lampung tersebut.
“Desa itu dikutuk oleh sosok lainnya. Kedatangan Sam sudah dinantikan oleh warga karena sudah menjadi ramalan sebelumnya, ada omongan tetua bahwa suatu saat akan ada anak yang datang ke desa dan menghancurkan teror dan kutukan,” katanya.
Awalnya, Wakhid mengaku tidak menyangka bahwa kisah tersebut nyata. Waktu kejadiannya pun berlangsung awal tahun ini.
“Ini benar-benar kisah baru, aku juga nggak nyangka karena ada di zaman modern. Dalam artian, di tahun 2022 loh,” tegas Wakhid.
“Di tahun 1980-an sudah pernah terjadi pembantaian, ada perempuan yang dipaksa aborsi dan dikubur hidup-hidup, perempuan hamil yang juga dikubur hidup-hidup, ada yang bawa anak juga mengalami nasib naas sampai akhirnya terkuaklah misteri itu,” pungkasnya.
Bagaimana cerita Wakhid soal misteri pembantaian di saat KKN? Baca selengkapnya di halaman berikutnya..
Dikisahkan Wakhid Nurrokhim, rumah tempat tinggal ke-14 mahasiswa dan mahasiswi Lampung selama KKN tersebut pernah menjadi lokasi pembantaian di dekade 1980-an.
Tiga perempuan mengalami nasib nahas karena dikubur hidup-hidup di bawah pohon pisang di belakang rumah.
Rumah tersebut merupakan tempat para gadis desa dipukuli dan diperkosa sampai hamil.
“Tiga sosok ini dikuburkan di bawah pohon pisang, mereka tahu ketika secara tak sengaja ada seorang temannya Sam yang membuang apapun sampah ke bawah pohon pisang. Ternyata itu adalah kuburan mereka,” tutur Wakhid.
Sam dan teman-teman KKN lainnya pun melakukan penelusuran dan mediasi, sehingga terkuaklah fakta mengerikan yang pernah terjadi.
Ketika mereka menggali, ditemukan dua kerangka manusia.
“Mereka menguburkannya secara layak. Saat itu, Sam juga minta tolong ke warga desa tapi nggak ada yang mau. Nggak tahu kenapa, teman-teman Sam akhirnya turut mendoakan,” tuturnya.
Tapi teror dari tiga makhluk perempuan itu belum berakhir. Ada teror sebenarnya yang tetap mengusik perjalanan KKN mereka.
Dari sosok itulah, Wakhid menceritakan desa tempat lokasi KKN itu sudah terkutuk sejak awal. Ada berbagai teror yang sudah terjadi sejak dahulu kala dan kini menghantui para mahasiswa.
“Sejak tahun 1985, teror itu sudah ada dan masih terjadi di zaman modern sampai sekarang, tapi itu sema terjawab di akhir buku ini,” tegasnya.
Secara blak-blakan, Wakhid juga menceritakan kalau sudah meminta izin kepada makhluk-makhluk tersebut untuk dituliskan.
“Ketiga sosok itu memperbolehkan aku untuk menulis cerita ini,” kata Wakhid.