bakabar.com, MARTAPURA - Bupati Kabupaten Banjar, H Saidi Mansyur, diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ikhwansyah, melepas 42 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Banjarmasin untuk mengikuti KKN ke-8 Tematik Stunting di Aula Barakat Kantor Bupati Banjar, Martapura, Selasa (30/1).
KKN kali ini mengangkat tema “Mahasiswa UM Banjarmasin Peduli Stunting, Wujudkan Desa Emas, Sehat dan Bebas Stunting di Banua.
Ikhwansyah mengatakan, program KKN sebagai wadah nyata kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan Kabupaten Banjar.
“Mahasiswa sebagai agen perubahan berperan memberikan edukasi kepada masyarakat, penguatan dan pendampingan kader hingga pendampingan program dapur sehat mengatasi stunting menjadi landasan utama dalam upaya membangun desa yang sehat,” kata Ikhwansyah.
Ia mengajak mahasiswa untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, kepedulian dan kreatifitas serta saling belajar dan berbagi pengalaman dengan masyarakat yang merupakan kunci kesuksesan dalam membangun desa.
“Kita sangat mengapresiasi atas dedikasi civitas akademika UM Banjarmasin, khususnya dosen pembimbing lapangan dan seluruh tim pendukung KKN tematik stunting atas kerja kerasnya dalam mempersiapkan mahasiswa untuk tugas mulia ini,” ujar Ikhwan.
Sementara Ketua Pelaksana KKN Tematik UM Banjarmasin, Muhammad Anshari menjelaskan, jumlah total mahasiswa yang mengikuti KKN sebanyak 115 orang, tersebar di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Batola.
Khusus Kabupaten Banjar ditempatkan di 4 kecamatan terdiri dari 4 desa, yaitu Desa Pingaran Ilir 9 mahasiswa, Simpang Tiga 10 mahasiswa, Biih 11 mahasiswa, dan Desa Mangkauk 12 mahasiswa. Total 42 mahasiswa bertugas selama 2 bulan.
Mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas Psikologi, Teknik Sipil, Teknik Informatika, Teknik Pengembangan Wilayah Kota dan FKIP.
Anshari berharap KKN ini dapat menghasilkan ragam manfaat yang nyata baik secara langsung maupun tidak, sebagai inisiator pergerakan di level masyarakat untuk memotivasi kesadaran penuntasan stunting khususnya.
“Hendaknya mahasiswa menjaga adab dan sikap serta mematuhi aturan dan norma yang berlaku di masyarakat agar KKN ini dapat berjalan lancar sehingga memberikan hasil yang diharapkan,” tutupnya.