News

Pengabdian di Tamban Sari Baru Batola, Kelompok KKN 27 Uniska Gali Potensi Lokal Guna Kemajuan Warga Desa

Suasana TPA Al-Istiqomah Desa Tamban Sari Baru, Kecamatan Tamban, Kabupaten Batola tampak riuh dengan keceriaan anak-anak.

Featured-Image
Foto bersama para mahasiswi dari kelompok KKN 27 UNISKA MAB bersama anak-anak Desa Tamban Sari Baru di TPA Al-Istiqomah usai lomba menghafal surah pendek. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Suasana Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Istiqomah Desa Tamban Sari Baru, Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala (Batola) tampak riuh dengan keceriaan anak-anak. 

Keceriaan itu jelas tergambar dari wajah polos mereka. Mengenakan pakaian islami, mereka begitu bersemangat memasuki ruang utama TPA.  Tujuannya tak lain untuk mengikuti lomba hafalan surah-surah pendek Al-Qur’an.

Di ruang tengah TPA anak-anak duduk membentuk setengah lingkaran. Terdengar sayup-sayup suara seorang anak yang duduk di depan membacakan hafalannya. 

Pelan namun pasti, surah itu dapat diselesaikan dengan baik dari awal hingga akhir. “Ayo gilirannya siapa lagi,” seru Siti Patimah kepada anak lainnya.

Ya, Patimah adalah Ketua Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 27 dari Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (UNISKA MAB). Sejak 2 Agustus 2025 lalu, ia bersama 28 rekannya mengabdikan diri di Tamban Sari Baru.

Lomba menghafal surah pendek bagi anak-anak yang mereka laksanakan tersebut adalah salah satu agenda dari program kerja bidang keagamaan kelompok KKN 27. 

“KKN ini sebenarnya mengangkat tema “Optimalisasi Pengelolaan Potensi Lokal untuk Mendorong Kemajuan Masyarakat yang Mandiri dan Berkelanjutan,” beber Patimah.

Dalam kegiatan KKN ini para mahasiswa telah melaksanakan sederet program kerjanya. Sebut saja salah satunya dari bidang tematik. Mengadakan pelatihan pemanfaatan kelapa menjadi produk olahan seperti es jelly kelapa, coconut shake, dan serundeng.Adapun sasarannya para ibu-ibu PKK yang sebagian besar belum memahami potensi kelapa secara lebih luas, khususnya sebagai peluang usaha berbasis lokal. 

“Para ibu-ibu sangat antusias mengikutinya. Ini menunjukkan bahwa masyarakat terbuka terhadap inovasi sederhana yang berdampak langsung pada kehidupan mereka,” jelas Patimah.

Selain pelatihan, kelompok juga melaksanakan kegiatan pembagian sembako kepada para peserta sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian sosial.

Di bidang lain, para mahasiswa turut berkontribusi dengan membuat plang penunjuk arah serta plang batas desa sebagai bentuk dukungan terhadap identitas wilayah dan penataan ruang desa. 

Pemasangan pelang penunjuk arah yang dilakukan para mahasiswa dari kelompok KKN 27 UNISKA MAB di Desa Tamban Sari Baru. Foto: Istimewa
Pemasangan pelang penunjuk arah yang dilakukan para mahasiswa dari kelompok KKN 27 UNISKA MAB di Desa Tamban Sari Baru. Foto: Istimewa

“Kami sangat terbantu oleh semangat warga desa. Dari sini kami belajar bahwa potensi lokal bisa menjadi jalan kemandirian jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dijelaskan Patimah, saat ini, mereka dari Kelompok KKN 27 tengah sibuk menyusun laporan akhir serta mempersiapkan diri guna menuju seminar hasil kegiatan di hadapan pihak kampus. 

“ini menjadi bentuk pertanggungjawaban atas seluruh program kerja yang telah kami dilaksanakan, sekaligus menjadi dokumen penting sebagai rekam proses, capaian, serta evaluasi kegiatan di lapangan,” ucapnya.

Sementara itu, dosen pembimbing lapangan, Afwan Sila, menyampaikan apresiasi atas kreativitas para mahasiswa, dari menyusun program kerja hingga pengimplentasian kegiatan di lapangan.

“Saya mengapresiasi kreativitas mahasiswa dalam menyusun program kerja. Semua kegiatan ini merupakan hasil dari pemikiran mereka sendiri berdasarkan observasi lapangan sebelumnya,” ucap Afwan Sila.

Dosen dari Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis UNISKA MAB ini pun berharap KKN yang telah dilaksanakan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, tak terkecuali para masyarakat sebagai pelaksana.

“Kami berharap kegiatan ini memberi nilai nyata bagi warga, sekaligus menjadi pengalaman belajar bermakna bagi mahasiswa,” pungkas Afwan.

Editor


Komentar
Banner
Banner