"Pertama, Kamis (10/9), R datang bersama pembakal. Keesokan harinya, pada sore hari datang lagi namun bersama keponakan pembakal. Ada masalah atau tidak ada masalah, ini cerita Latifah,” kata Sainah.
Sebelumnya, kematian Latifah istri muda pembakal di Patikalain menjadi misteri. Ironisnya Latifah yang tengah hamil 9 bulan ini ditemukan bersimbah darah di dapur rumah sendiri di Jalan Lingkar Walangsi-Kapar Desa Banua Binjai, Hulu Sungai Tengah (HST), Sabtu (12/9) pukul 12.59.
Anak dari istri tua pembakal, R yang masih duduk di bangku SMA Kelas 1 ditetapkan tersangka pada Rabu 16 September.
Dia ditetapkan tersangka usai menyerahkan diri ke Mapolsek Hantakan. Penyerahan diri R dilakukan sendiri oleh ayahnya atau pembakal setelah mendapat pengakuan dari anaknya ini.
Berdasarkan penyidikan, motif R melakukan pembunuhan lantaran sakit hati. Dia pun akhirnya gelap mata.
“R sakit hati karena korban yang merupakan ibu tirinya (Latifah atau istri muda pembakal) ini menghina ibu kandungnya (istri tua pembakal),” kata Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dani Sulistiono pada bakabar.com, Kamis (17/9) sore.
Dia dijerat Pasal 338 KUHP. R diancam hukuman pidana penjara 15 tahun setelah dianggap sengaja menghilangkan nyawa Latifah.
Lantas apakah ada pelaku lain dalam kematian Latifah? Ataukah ada otak pelaku lain dalam pembunuhan kejam terhadap Latifah?
Kematian Latifah pun masih jadi tanda tanya. Sekalipun polisi telah memeriksa saksi, dari banyak keluarga yang kemungkinan terlibat.
“Sementara belum tergambar. Penyidikan masih berjalan. Semua kemungkinan ada, seiring penydikan lebih lanjut ini,” kata AKP Dani.
Lalu bagaimana dengan hasil visum? Kata AKP Dani, visum belum juga diterimanya dari RSUD H Damanhuri Barabai.
“Nanti dari hasil visum terlihat. Bagaimana sebenarnya pembunuhan ini,” terang AKP Dani.
Mengenang Mendiang Latifah
Jumat (18/9) pagi, keluarga menyiapkan kegiatan keagamaan mengenang mendiang Latifah. Di depan rumah keluarga dan warga dekat di Desa Banua Batung-Buntar Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah terlihat bergotong-royong.
Sementara Sainah terlihat lesu, suaranya rada beralun-alun dengan nada terbata-bata.
Sainah masih berduka, mengingat anak semata wayangnya meninggal secara mengenaskan, Sabtu (12/9) siang di dapur rumahnya sendiri di Jalan Lingkar Walangsi-Kapar Desa Banua Binjai, Hulu Sungai Tengah (HST).