bakabar.com, BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan belum mampu memecahkan misteri hilangnya air waduk Telaga Sari, Balikpapan Kota sejak 17 Mei lalu. Nyaris satu bulan berlalu Pemkot masih melakukan penyelidikan yang tak kunjung berakhir.
Meski begitu, kejadian ini dianggap hal biasa oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV. Pihak BWS telah memberikan masukan kepada Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan setelah menerima informasi kejadian tersebut baru-baru ini.
“Solusi teknisnya itu akan membuat lapisan kedap di bawah bangunan pelimpah atau melapisi genangan dengan lapisan serupa. Bisa menggunakan tanah liat atau pakai geotekstil. Tapi itu tergantung dari hasil investigasi,” Kata Kepala BWS Kalimantan IV, Harya Muldianto pada Senin (14/6) di kantor Pemkot.
Harya menduga hilangnya air waduk lantaran terjadi rembesan yang membuat air surut secara cepat. Dimana air yang merembes itu turut membawa butiran-butiran tanah sehingga menimbulkan gelembung.
“Istilah teknisnya boiling, kalau proses merembes di bawah itu namanya piping,” terangnya.
Ditanya soal anggaran perbaikan? Harta berharap pemkot dapat menggunakan anggaran yang efisien dengan hasil efektif.
“Kalau bisa yang lebih murah, ngapain cari yang mahal,” tuturnya.
Saat ini pintu air sengaja dibuka agar tidak menampung air. Sebab akan beresiko lebih besar bila air tertampung di bendali tersebut. Yakni bisa saja kejadian ambruknya Jalan Piere Tendean di kawasan Bendali Telaga Sari pada tahun 2007 lalu bakal terulang.
“Kalau ditahan, risiko akan lebih besar. Nanti semakin rembes dan terusan di bawah bisa kolaps, runtuh. Lebih berbahaya,” tutupnya.