bakabar.com, SURABAYA - Kapal Perang Angkatan Laut Australia, HMAS ANZAC bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Mereka membawa misi perdamaian.
Kapal ini, Senin (31/7) hingga Jumat (4/8) nanti. Mereka membawa 150 kru. Terdiri dari tentara angkatan laut, darat dan udara Australia. Kunjungan dalam rangka Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2023.
Di sini ada sejumlah kegiatan bilateral dengan Angkatan Laut Indonesia. Mereka fokus untuk meningkatkan perdamaian dan keamanan di regional Indo-Pasifik.
Baca Juga: Kolinlamil TNI AL Angkut Ratusan Pemudik Pakai Kapal Perang
Nantinya, para kru kapal HMAS ANZAC akan melakukan sejumlah kegiatan bersama TNI Angkatan Laut (AL). Seperti pelatihan di bidang pertahanan dan militer. Meliputi pelepasan kapal selam dan pertukaran keahlian penyelamatan.
Mereka juga menggelar diskusi kebudayaan. Seperti perdamaian gender dan keamanan serta sejumlah agenda keagamaan. Para kru akan berbagi pengalaman dalam kegiatan tersebut.
"Ini bentuk komitmen Australia untuk mewujudkan kawasan yang damai, aman, dan makmur," kata Penanggung jawab (Komandan) IPE 2023, Laksamana Tony McCormack di Dermaga Jamrud Utara, Tanjung Perak Surabaya, Selasa (1/8) pagi.
Kata dia, para kru juga diajak berkeliling di Surabaya. Untuk belajar mengenai kebudayaan lokal.
Mereka juga mengikuti kegiatan demo masak. Dilakukan oleh chef dari Angkatan Laut Australia dan Indonesia.
"Tujuannya membandingkan masakan tradisional kedua negara, sebagai bagian dari pemahaman kebudayaan," ucap Tony.
Biar tahu saja. Kegiatan IPE dilaksanakan secara rutin sejak tahun 2017. Tiap tahunnya, kapal perang Australia akan mengunjungi 14 negara Indo-Pacific.
Baca Juga: Kolinlamil AL Ajak Korban Kebakaran Plumpang Rekreasi Kapal Perang
Yakni Indonesia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, India, Laos, Malaysia, Maladewa, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Timor-Leste, Thailand dan Vietnam.
Biasanya, IPE selalu diadakan di Jakarta. Khusus tahun ini, IPE sengaja diadakan di Surabaya.
"Kami menilai bahwa angkatan laut di Surabaya lebih baik daripada di tempat lain," tutur Atase Pertahanan Laut Australia untuk Indonesia, Captain (Navy) Rodney Griffiths.