Tak Berkategori

Minyak Goreng ‘Alif’ Siap Dipasarkan

apahabar.com, BANJARMASIN – PT Sime Darby Darby Oils (SDO) Pulau Laut Refinery salah satu anak perusahaan…

Featured-Image
General Manager PT SDO Mohd Hamdi Abdul Karim mempromosikan minyak goreng ‘Alif’. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – PT Sime Darby Darby Oils (SDO) Pulau Laut Refinery salah satu anak perusahaan Minamas Group sebentar lagi bakal memproduksi minyak goreng dengan merek dagang “Alif”.

Minyak goreng ini diklaim merupakan yang pertama diproduksi di Kalimantan. Bahkan direncanakan akan dipasarkan pertama di Provinsi Kalimantan Selatan terlebih dahulu dan sebagian kecil ke Kalimantan Tengah.

Sebagai langkah awal, sejak tahun 2008 membangun kilang Crude Palm Oil (CPO) dengan total produksi saat ini mencapai 2.500 metrik ton per hari.

General Manager PT SDO Mohd Hamdi Abdul Karim di Banjarmasin mengungkapkan, terus menggeliat untuk dapat menghasilkan produksi turunan dari sektor perkebunan kelapa sawit antara lain minyak goreng.

Baca Juga: IHSG Ditutup Melemah Pasca Aksi Demonstrasi Ricuh

“Untuk tahap awal kami tidak mau terlalu optimistis sebab minyak goreng di kalimantan sudah banyak yang berasal dari Jawa. Jadi dengan masuknya kami, target produksi per bulan ini bisa dicapai. Jika produk kami diterima, kami bisa meningkatkan produksi hingga 1000 ton per bulan. Kami rasa, 300 ton per bulan adalah satu angka yang realistik untuk kami masuki. Jadi ini tidak terlalu mudah tetapi tidak terlalu susah," ujar Hamdi.

Dia bilang, sudah terdapat distributor yang ingin mendistribusikan minyak goreng ini di Kalimangan Timur. Akan tetapi, pihaknya masih mempertimbangkan perkembangan pasar terlebih dahulu. SDO juga tak menyasar wilayah lain karena terkendala logistik.

Selama ini, SDO memang masih mengekspor produk CPO-nya ke India, China, Eropa. Sementara, produk yang dipasarkan di Indonesia hanya dalam jumlah yang kecil.

Hamdi berharap, dengan diproduksinya minyak goreng kemasan ini, maka kapasitas yang terpakai bisa mencapai 85% dari total kapasita produksi 2.500 ton per hari. Sampai saat ini kapasitas pabrik yang terpakai baru sekitar 80% atau sekitar 700.000 ton per tahun.

Dia pun melanjutkan, investasi yang dikeluarkan SDO untuk pengemasannya sekitar Rp 3 miliar. Dia mengatakan, nantinya packing plant ini akan dibangun pada akhir tahun 2018.

"Pembangunan packing plant-nya sebentar saja. Kami harap di bulan Januari dan Februari sudah bisa dipasarkan," kata Hamdi.

Baca Juga: Ramadan, Distribusi Ikan di Delapan PPI Kaltim 80 Ton/Hari

Nantinya, minyak goreng ini akan dipasarkan dalam ukuran 1 liter dan 2 liter. Untuk harga, Hamdi mengatakan pihaknya akan menawarkan harga yang kompetitif di pasaran.

Dia mengatakan, mereka tidak mau mengurangi harga dengan cara menurunkan kualitas. Meski begitu, Hamdi menegaskan, SDO akan tunduk pada aturan terkait harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Reporter : Bahaudin Qusairi

Editor : Syarif



Komentar
Banner
Banner