Di bagian belakang kepala, bahu bagian belakang dan lengan terdapat luka sobek yang cukup panjang.
“Luka seperti bekas tebasan senjata tajam di bagian punggung bawah leher, lengan kiri dan jari kelingking hampir putus,” kata sang sahabat yang ikut memandikan jenazah Latifah.
Keenam, mendiang Latifah sebelum masuk Islam memiliki nama Ira. Orang-orang terdekatnya lebih familiar dengan nama itu.
Dia tinggal di Hinas Kanan-Datar Ajab Kecamatan Hantakan.
Dibangun secara bertahap, rumah di Jalan Lingkar Walangsi-Kapar yang sepi penduduk itu baru 6 bulan didiami Latifah.
Ketujuh, Latifah merupakan istri muda salah satu pembakal atau kepala desa di Kecamatan Hantakan. Diduga Latifah merupakan istri ketiga dari pembakal ini.
Latifah nyaris melahirkan. Sebab dia sudah mengandung selama 9 bulan. Tinggal menunggu harinya.
Kedelapan, sebelum menjadi istri muda, Latifah sempat berumah tangga. Namun berkahir, hingga kawin dengan salah seorang pembakal di HST.
Kesembilan perkawianannya dengan yang terdahulu dikarunia anak. Anaknya saat ini bersama sang ayah atau suami Latifah terdahulu.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin