Sudah 4 hari sejak Sabtu 12 September 2020, Satuan Reskrim Polres HST belum menetapkan pelaku atas meninggalnya Latifah.
Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dani Sulistiono menyebutkan pihaknya telah mengorek keterangan dari beberapa saksi.
Namun untuk kepentingan penyelidikan, polisi masih menutup rapat hasil pemeriksaan.
Dikatakan Kasat Reskrim HST, kematian Latifah mengarah ke pembunuhan. Sebab di kediamannya tidak ada barang yang hilang.
“Untuk mengarah ke pelaku kita belum bisa memastikan karena masih penyelidikan. Kita usahakan,” kata Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dani Sulistiono pada bakabar.com, Selasa (15/9).
Ada beberapa fakta yang dihimpun bakabar.com di lapangan terkait kematian wanita hamil 9 bulan, istri muda pembakal di HST ini.
Pertama, sebelum kematian Latifah, ada 2 orang yang datang ke kediamannya. Hal ini berdasarkan pesan WhatsApp Latifah ke pada sang Ibu, Sainah pada Jumat 11 September pukul 18.57.
Keduanya yakni, anak dari istri pertama pembakal dan keponakan pembakal.
Namun dari pesan pertanyaan yang dikirim sang ibu, Latifah tak kunjung membalas. Centang duanya tidak berwarna biru.
“Saya balas, menanyakan, keduanya apakah menginap? tapi tak dibalas lagi,” kata Sainah dihubungi bakabar.com.
Hal ini rupanya tak sempat diceritakan Sainah kepada polisi saat diperiksa sebagai saksi oleh polisi.
“Saya hanya cerita tentang permasalahan rumah tangga yang sering diceritakanya kepada saya. Latifah cerita kalau hubungannya dengan istri tua pembakal tidak harmonis,” kata Sainah dihubungi bakabar.com, Selasa (15/9) sore.
Baca terus fakta-fakta berikutnya dari misteri ini di halaman selanjutnya: