Komoditas Unggulan Kaltim

Menuju Komoditas Unggulan, Kaltim Kembangkan Pala dan Aren

Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur tengah mengembangkan tanaman pala dan aren dalam upaya mengembangkan komoditas unggulan sektor perkebunan di Kaltim.

Featured-Image
Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Disbun Kaltim, Zuraida Henny. Foto: Diskominfo Kaltim

bakabar.com, JAKARTA - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah mengembangkan tanaman pala dan aren dalam upaya mewujudkan komoditas unggulan sektor perkebunan di wilayah Kaltim.

Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Disbun Kaltim Zuraida Henny mengatakan saat ini ada lima komoditas unggulan perkebunan di antaranya sawit, karet, kakao, kelapa dan lada.

Total luas lahan dan produksi untuk lima komoditas unggulan tersebut di tahun 2022 yakni lahan 1.575 966 hektar dan produksi 17.220.588 ton.

"Selain lima komoditas unggulan yang dikembangkan tahun 2021, Dinas Perkebunan mulai mengembangkan aren dan pala. Bantuan pengembangan aren seluas 100 hektar di Kutai Barat dan pala 105 hektar Berau dan Kutim,"ungkap Zuraida pada Pelatihan Peningkatan SDM Petugas Pendamping Kabupaten/Kota Dan Pertemuan Teknis Pembangunan Perkebunan Rakyat Se-Kalimantan Timur Tahun 2023, bertempat di Samarinda, Rabu (15/2).

Baca Juga: Pertambangan Sumbang Rp490,5 Triliun, PDRB Kaltim Tumbuh 4,48 Persen

Dia menambahkan pada tahun 2023 Disbun Kaltim tengah melakukan kegiatan perluasan komoditas perkebunan seluas 745 hektar.

Perluasan lahan 745 hektar terdiri dari kelapa sawit 200 hektar, kelapa 20 hektar, lada 100 hektar, kakao 150 hektar, karet 200 hektar aren 25 hektar dan pala 50 hektar serta peremajaan karet 136 hektar.

"Seiring kegiatan perluasan komoditas perkebunan dalam rangka peningkatan komoditas juga dilaksanakan kegiatan intensifikasi tanaman perkebunan seluas 800 hektar yaitu kelapa sawit 200 hektar, karet 200 hektar, kelapa 20 hektar, kakao 180 hektar dan lada 200 hektar," ungkapnya.

Zuraida menambahkan dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani perkebunan rakyat, Disbun terus memperhatikan peran kelembagaan petani dengan memberikan dorongan dan motivasi dalam mengembangkan usahanya.

Baca Juga: Dear Menteri PUPR, Tol IKN Jangan Terabas Koridor Terakhir Satwa Kaltim!

Melalui kegiatan pelatihan diharapkan mampu memberikan motivasi dan dorongan kuat para petani untuk memelihara tanaman dengan baik, serta meningkatkan manajerial dan pengelolaan.

"Saat ini pemberdayaan petani pertumbuhan dan penguatan pemberdayaan petani yang telah dilatih 2019 -2022 sebanyak 1.950 orang dengan 155 unit lembaga," jelasnya.

Dia mengatakan selain peningkatan produktifitas tanaman perkebunan dilaksanakan juga pelatihan sekolah lapang pengendalian hama terpadu dari tahun 2014-2022 sebanyak 245 orang dengan 14 lembaga.

Baca Juga: Kementan Ciptakan 5.000 Usahawan Milenial di Sektor Pertanian Lewat Program 'YESS'

"Keberadaan lembaga kelompok tani semakin banyak dan berkembang, sehingga pendampingan di lapangan perlu adanya petugas yang memiliki kemampuan berwawasan handal dan profesional dalam mendukung kegiatan," kata Zuraida.

Untuk meningkatkan kesejahteraan petani pekebun perlu adanya strategi penumbuhan dan penguatan dan pengelolaan usaha budidaya tanaman perkebunan. Caranya dengan meningkatkan kapasitas kelembagaan petani agar produktif dan mampu berdaya saing.

Editor


Komentar
Banner
Banner