Penambahan Kuota Solar

Menteri ESDM Pelototi Tambahan Kuota Solar Pertamina

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut merespons mengenai permintaan Pertamina yang ingin menambah kuota solar subsidi menjadi 18,1 juta kilo liter

Featured-Image
Antrean BBM di SPBU Pertamina setelah harga Pertamax series turun. Foto: Harun/apahabar.com

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut merespons mengenai permintaan Pertamina yang ingin menambah kuota solar subsidi menjadi 18,1 juta kilo liter. Sebelumnya, kuota solar subsidi tahun sebesar 16,8 juta kilo liter.

"Pertamina harus melakukan pengawasan di lapangan supaya yang berhak tuh yang menerima," terangnya di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (1/12).

Arifin menerangkan kuota solar subsidi yang nantinya diberikan bakal tetap menggunakan prinsip pagu yang sudah ada. Karena itu, dia menegaskan agar Pertamina dapat memastikan tidak ada kekurangan solar di lapangan.

Baca Juga: Harga BBM Turun Cuma Sedikit, Masyarakat: Gak Terlalu Berpengaruh

Pasalnya, kata dia, menjelang akhir tahun bakal ada ombak tinggi yang berpotensi bisa mengganggu distribusi solar.

"Solar kemarin kan sudah dibahas prinsipnya masih pakai pagu yang ada, tapi kita minta sama Pertamina supaya jangan sampai kekurangan di lapangan karena memang memasuki akhir tahun harus betul-betul disiapin ya karena nanti ombak tinggi, nanti supply jadi susah, jangan sampai kekurangan supply," kata dia.

Baca Juga: Respons Fluktuasi Harga Minyak Dunia, Pertamina Sesuaikan Harga BBM

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan pihaknya meminta tambahan kuota solar menjadi sebesar 18,1 juta KL dari kuota awal 16,8 juta KL.

Besaran tambahan kuota itu seiring dengan meningkatkan konsumsi masyakarat dan pengendalian yang telah dilakukan melalui pendaftaran penggunaan QR Code dari Juli hingga Agustus 2023 lalu.

"Sehingga prognosa mungkin terjadi di akhir tahun memang di angka 19,6 KL juta menjadi 18,3 juta KL. Ini memang sempat diajukan penyesuaian kuota kepada Kementerian ESDM. Selanjutnya perhitungan kembali dengan Kementerian ESDM sudah mengajukan 18,1 juta KL," terangnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner