bakabar.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan saat ini pemerintah Indonesia tengah melaksanakan enam reformasi kesehatan, hal tersebut disampaikannya dalam agenda publik Lokapala 2023: Saatnya Berubah di Kuningan, Jakarta Selatan.
Menkes menyebut keenam reformasi kesehatan tersebut di antaranya layanan primer, layanan sekunder rumah sakit, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sistem Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, dan sistem teknologi kesehatan.
"Kita ingin melakukan enam reformasi yang masing-masing reformasi memiliki program di dalamnya, tetapi saya akan share beberapa program yang penting dan sudah mulai dijalankan," kata Budi Rabu (22/2).
Baca Juga: Menteri Kesehatan Ibaratkan Stunting dengan Kanker: Susah Sekali Diperbaiki
Lebih lanjut, Menkes menyatakan melalui program tersebut pihaknya akan merevitalisasi seluruh Puskesmas dan Posyandu, sehingga diharapkan dapat menangani kesehatan masyarakat dengan baik.
"Kita akan revitalisasi seluruh puskesmas dan posyandu, karena tidak mungkin kita dapat menghandle kesehatan masyarakat kita kalau itu warisan dari para pendahulu. Nah itu kita revitalisasi," ungkapnya.
Standarisasi Layanan Posyandu
Budi menjelaskan sebanyak 300 ribu dusun Posyandu layanannya akan distandarisasikan, termasuk dalam semua siklus hidup. Mulai dari ibu hamil, balita, anak-anak, dewasa, hingga lansia.
"Biasanya dulu hanya ibu hamil dan anak, sekarang seluruh siklus hidup kemudian naik diatas masih bertengkar antara Puskesmas Pembantu, Posyandu Prima, Poskesdes, atau Polides kita integrasikan jadi satu supaya tidak membingungkan," jelasnya.
Baca Juga: 6 Alasan Menkes Dukung RUU Omnibus Kesehatan
Hal tersebut kata Menkes, guna menyederhanakan dan mengintegrasikan agar masyarakat tidak dibuat bingung akibat banyaknya institusi ataupun program baru.
"Ada sekitar 85 ribu desa dan di sini ada bidan dan perawat, naik lagi keatas puskesmas ini 10 ribu dan kita akan standarisasikan," terangnya.
Selain itu, Menkes juga menekankan bahwa semuanya akan dikembalikan ke fungsi awal, yakni sebagai layanan primer promotif dan preventif bukan kuratif dan rumah sakit.
"Kita kembalikan promotif dan preventif. Semua Posyandu dan lain sebagainya akan kembali ke promotif dan preventif untuk semua siklus hidup," katanya.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Ibaratkan Stunting dengan Kanker: Susah Sekali Diperbaiki
Selanjutnya, Menkes mengungkapkan selain merapikan fasilitas kesehatan, pihaknya juga akan merapikan laboratorium kesehatan di Puskesmas termasuk alat-alat lab.
"Puskesmas akan kita rapikan alat-alat labnya apa saja. Level Posyandu kita masukin semua lab-lab yang sifatnya rapit rest seperti rapit test TBC, Malaria semuanya kita teka sampai Posyandu," ujarnya.
Ia menambahkan, dari 300 ribu orang bisa melakukan testing melalui QR Code, digital dan lainnya sehingga semua Puskesmas bisa mengakses dan melihat tingkat kesehatan di wilayahnya.