bakabar.com, JAKARTA - Menelusuri Tanah Papua bukan hanya mendulang bentangan alam nan indah dan kaya, sebab di Bumi Cendrawasih ini juga punya satu legenda tak biasa, yakni Daun Bungkus.
Eksistensi Daun Bungkus atau yang oleh masyarakat lokal dikenal dengan Daun Mambri, bukan hanya dilingkupi oleh beragam fungsinya saja, melainkan juga dibingkai dengan beraneka mitos yang menyertainya.
Tidak sedikit masyarakat Indonesia percaya kalau Daun Bungkus cukup ampuh dalam perkara menunjang vitalitas pria yang mendambakan ukuran ekstra pada kelaminnya.
Jalan Keperkasaan bagi Kaum Adam
Kendati belum ada penelitian komprehensif terkait tanamanan dengan nama ilmiah Smilax Rotundifolia ini, namun banyak masyarakat Indonesia kadung percaya jika tanaman dari Papua tersebut identik dengan ‘keperkasaan’ bagi Kaum Adam.
Baca Juga: 'Pelarian' ala Sarjana: Tepatkah Lanjut S2 karena Tak Kunjung Dapat Kerja?
Adapun wilayah yang terkenal sebagai penghasil daun bungkus adalah Kampung Ambroben, Distrik Biak Kota, Papua. Dan di era modern, keberadaan Daun Bungkus sudah marak beredar di toko-toko online dengan harga yang beragam.
Bermula helbadari Daun Mambri sebagai Daun Perang
Kata 'mambri' sendiri diartikan sebagai panglima, sehingga oleh pendahulu di Papua mengidentikkan helbalium dengan sebutan lain Daun Tiga Jari tersebut sebagai Daun Mambri.
Dalam riwayat yang dituturkan, konon masyarakat adat Biak memanfaatkan Daun Mambri sebagai 'Daun Perang'. Di mana dedaunan ini semula digunakan untuk menambah keberanian bagi kaum laki-laki Biak, terutama dalam menerjang peperangan.
Sebelum maju ke medan laga, para pria terlebih dahulu mengunyah daun tiga jari itu untuk memanaskan leher dan tubuh, alih-alih meningkatkan adrenalin guna menambah keberanian mereka saat tampil dalam perang sebagai seorang mambri atau panglima perang.
Baca Juga: Manfaat Tidur Telanjang Bisa Tingkatkan Kesuburan Pria, Faktanya?
Tersohor sebagai Daun Bungkus Papua
Sepintas, penampakan daun ini mirip dengan sirih yang menjalar dan menjuntai. Panjang dan lebarnya bervariasi. Ada yang mencapai 15 cm dengan lebar 8 cm dan ada pula yang ukuran panjangnya hanya 7 cm dengan lebar 4 cm.
Dalam buku berjudul “Tumbuhan obat tradisional Papua berdasarkan kearifan lokal masyarakat” terbitan Dinkes Provinsi Papua mencatatkan bahwa Daun Bungkus dimasukkan sebagai bagian dari kearifan masyarakat Papua. Habitat tumbuhan inipun tersebar luas di hutan dan pinggiran daerah bersuhu panas.
Istilah 'Daun Bungkus' justru muncul belakangan, karena Daun Mambri dimitoskan berkhasiat memperbesar ukuran penis. Cara yang dianjurkan dalam mitos 'memperbesar' itu adalah memakai Daun Mambri untuk membungkus penuh kelamin pria.
Kegiatan pembungkusan ini dilakukan melalui beberapa cara, pertama dengan mengiris daun sampai lapisan kulit daun terkelupas dan kemudian dibungkuskan pada alat kelamin.
Baca Juga: Mengulik Strategi Negeri Tirai Bambu Kuasai Perdagangan Dunia lewat ‘Made in China’
Cara kedua adalah dengan menumbuk daun sampai lembut kemudian dibalurkan pada alat kelamin dan dibungkus dengan kain atau kasa, dan cara yang terakhir dengan menumbuk daun lalu hasil tumbukan ditempelkan pada alat kelamin.
Daun yang digunakan pun merupakan daun yang sudah tua, yang berwarna hijau pekat dan baru dipetik dari pohon.
Bernarkah Daun Bungkus Berkhasiat?
Melansir DetikHealth, Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia menegaskan bahwa belum ada penelitian yang membuktikan khasiat daun bungkus papua untuk memperbesar alat vital.
Pada prinsipnya penis dapat membesar karena aliran darah arteri yang terus menerus ke bagian korpus skrotum serta menghambat aliran darah baliknya yaitu vena. Hingga akhirnya, hal ini akan membuat korpus skrotum terisi darah dan membesar.
Sejalan dengan itu, belum ada kajian lanjutan mengenai informasi kandungan senyawa dan aktivitas farmakologis. Meski demikian, kemungkinan ada kandungan histaminnya karena memberi efek bengkak, gatal, dan juga melebarkan pembuluh darah.
Baca Juga: Bukan Cuma Universitas, Ini 6 Jenis Perguruan Tinggi di Indonesia
Di lain sisi, sebuah riset yang diterbitkan oleh Jurnal Farmasi menyebutkan jika daun bungkus mengandung senyawa saponin.
Saponin sendiri dapat digunakan untuk aneka keperluan, misalnya untuk membuat minuman beralkohol, dalam industri pakaian, kosmetik, obat- obatan, dan dipakai sebagai obat tradisional.
Hingga saat ini, riset ilmiah mengenai Daun Bungkus Papua masih sangat sedikit. Sementara mitos tentang khasiatnnya masih terus bergulir, namun tentu saja cuma berpusar di testimoni dari para penggunanya saja.
Bagaimana menurut Anda?