Rini menjelaskan, penggantian pagar di Siring Sungai Martapura menurutnya karena pagar yang semula ada, yang terbuat dari besi tipis itu sudah sangat keropos.
Sehingga, pagar pun diganti dengan material lain. Berbahan cor beton yang dicampur dengan fiber. Dia menilai, bahan ini mampu bertahan lebih lama bila dibandingkan pagar besi semula.
"Besi itu sepertinya cepat sekali keropos ya, hanya bertahan dua sampai tiga tahun. Sedangkan bahan yang dipakai sekarang, lebih kuat dan tak mudah keropos," jelasnya.
Adapun berbicara perihal anggaran yang digelontorkan untuk dua proyek itu, Rini mengatakan, nilai bervariatif.
Untuk pembangunan pagar Siring Sungai Martapura yang bersisian dengan Pasar Besar Ujung Murung, yang panjangnya hingga ke Jembatan Antasari, itu menggelontorkan dana sebesar Rp800 juta.
"Sedangkan kawasan RK Ilir, menurut Rini, menghabiskan biaya sekitar Rp1,5 miliar," tutupnya.
Melihat dari masih banyaknya pengerjaan, mampukah selesai secara menyeluruh di akhir Desember ini?
Masing-masing bidang, menyatakan mampu.
Bahkan, hal itu juga ditekankan oleh Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah. Dia bilang, pihaknya berupaya semaksimal mungkin menuntaskan pekerjaan.
"Itu, juga sudah menjadi komitmen di masing-masing bidang pada Dinas PUPR Banjarmasin," ujarnya yakin.
Lalu, melihat waktu pengerjaan yang sempit, juga menimbulkan pertanyaan lain.
Mulai dari mengapa banyak proyek yang dikerjakan justru dilakukan di bulan-bulan mendekati akhir tahun, bahkan adakah jaminan, bahwa mutu hingga kualitas proyek yang dikerjakan tidak berkurang?
Terkait hal itu, Suri menjelaskan, selain mayoritas lantaran perlu menunggu APBD-P diketok, juga terkendala berbagai hal.
Salah satunya, persiapan material bangunan.
"Karena saat akhir tahun, semua memerlukan bahan bangunan. Peralatan dan segala macamnya," ucapnya.
Kendati demikian, dia juga menjelaskan, di tahun mendatang, pengerjaan juga akan diupayakan bisa lebih cepat dimulai.
"Intinya tergantung APBD. Bila dananya sudah bisa ditarik, dan dimasukkan ke sistem informasi rencana umum pengadaan, kami bisa memposesnya melalui lelang," jelasnya.
Lalu, berbicara tentang mutu dan kualitas, Suri menegaskan bahwa setiap pengerjaan selalu dilakukan dengan pengawalan atau pengawasan. Jadi, pihaknya tidak serta merta membiarkan proyek berjalan dengan sendirinya.
"Semua pekerjaan. Tidak hanya pekerjaan yang dilakukan di akhir tahun," tandasnya.