Pencipta Lagu Bagimu Negeri

Mengenang Sosok Kusbini, Sang Pencipta Lagu Bagimu Negeri

Lagu Bagimu Negeri menjadi nyanyian yang digemakan dalam setiap perayaan Hari Kemerdekaan. Ada nama Kusbini yang menjadi sang pencipta.

Featured-Image
Pencipta Lagu Bagimu Negeri, Kusbini. Foto:-net

bakabar.com, JAKARTA Lagu Bagimu Negeri menjadi nyanyian yang digemakan dalam setiap perayaan Hari Kemerdekaan. Ada nama Kusbini yang menjadi sang pencipta.

Lahir di Desa Kemlagi, Mojokerto, 1 Januari 1910, Kusbini lebih dikenal sebagai tokoh musik keroncong selama era 1930 – 1955. Ia menjadi musisi bersama dengan Annie Landouw, Gesang S, Abdoellah sampai dengan Miss Roekiah.

Awal kecintaannya terhadap musik hadir pada saat ia menempuh Pendidikan di Mulo, dimana ia juga memimpin satu kumpulan musik keroncong yang bernama Jong Indisce Styken Tokkel Orkest (Jitso).

Bersama Jitso ia terus meniti perjalanan karir bermusik hingga mendapat julukan sebagai Buaya Keroncong. Tidak hanya sebagai penyanyi, ia juga aktif bermain biola pada siaran Nirom dan Cirvo di Surabaya.

Selama masa pemerintahan belanda ia telah menciptakan sejumlah lagu keroncong, seperti Keroncong Purbakala, Pamulatsih, Bintang Senja Kala, Keroncong Sarinande, Keroncong Moresko, Dwi Tunggal, Nina Bobo, Ngumandang Kenang, dan keroncong Purbakala.

Baca Juga: Kisah Sayuti Melik, Pengetik Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pergaulannya dengan para tokoh pergerakan serta kesempatan bekerja di Radio Militer Janri Kyoku dan Pusat Kebudyaan Jepang membuat wawasan Kusbini semakin terbuka.

Ia banyak bekerja sama dengan komponis, seperti Ismail Marzuki, Cornel Simanjuntak, Sastrawan, Redaktur Balai Pustaka, Sanusi Pane, dan seniman lainnya.

Salah satu lirik yang hingga kini terus digaungkan, yaitu Lagu Bagimu Negeri. Lagu itu ia ciptakan untuk mampu membangkitkan semangat nasionalisme dan rasa cinta terhadap Indonesia.

Kusbini memperjuangkan kemerdekaan melalui lagu. Tercipta tanpa sengaja, tersirat di benak Kusbini lirik lagu Bagimu Negeri terdiri dari delapan kata yang diulang-ulang sebagian dan seluruhnya sebanyak 17 kata.

Kecintaannya terhadap musik terus ia perjuangkan hingga pada 28 Februari 1991, Kusbini menghembuskan nafas terakhir di kediamanannya yang sederhana di Pengok, Yogyakarta. Ia meninggal dunia pada usia 81 tahun dan dikebumikan dengan iringan musik perdamaian ciptaannya sendiri.

Editor
Komentar
Banner
Banner