Tak Berkategori

Mengenang Guru Nuzhan (1) dan ‘Kekeramatan’ Beliau yang Tak Biasa

apahabar.com, MARTAPURA – (Alm) Tuan Guru H Nuzhan Noor atau yang dikenal dengan Guru Nuzhan adalah…

Featured-Image
Tuan Guru H. Nuzhan Noor Dalam Pagar. Foto-Net

bakabar.com, MARTAPURA - (Alm) Tuan Guru H Nuzhan Noor atau yang dikenal dengan Guru Nuzhan adalah seorang ulama yang memiliki akhlak mempesona. Kecintaan beliau tidak hanya ditunjukkan pada manusia saja, tapi juga binatang, yang mungkin tak dianggap keberadaannya.

Diceritakan salah seorang murid Guru Nuzhan, H Basuni. Guru Nuzhan adalah murid dari Tuan Guru H Zainal Ilmi. Selain itu beliau juga pernah menimba ilmu di Tambilahan, Riau.

Guru Nuzhan kesehariannya disibukkan dengan menggelar majelis pada Senin malam, Selasa malam, Kamis malam, serta Jumat pagi. Di antara kitab yang beliau ajarkan; Misbahul Jannah, Sifat 20, Perukunan karya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, dan Hikam.

"Ada ratusan murid beliau, bahkan lebih," ujar H Basuni.

Selain menjadi ulama, Guru Nuzhan dikenal dengan akhlak yang mempesona.

H Basuni mengenang, suatu ketika ada seekor kucing yang dibuang orang di sungai dengan menggunakan rakit dari batang pisang. Guru Nuzhan yang melihat hal itu, langsung meminta orang lain untuk menyelamatkan binatang tersebut.

"Bahkan beliau rela membayar orang untuk mengapar (mengambil) kucing tersebut dari atas lanting (rakit) di sungai itu," kata H Basuni.

Baca Juga: Riwayat Kapten Kodok, Mertua Datuk Kelampayan yang Bisa Terbang

Tidak hanya binatang piaraan yang mendapat kecintaan ulama ini. Sebab diketahui H Basuni, Guru Nuzhan juga memelihara berang-berang. Bahkan setiap harinya beliau menyedekahkan gula untuk semut-semut di sekitarnya.

H Basuni teringat, dulu ada seorang petani yang datang dari menangkap ikan di sawah. Orang tersebut menangkap induk ikan gabus yang baru memiliki anak dengan cara membandan (menggunakan bebek).

Guru Nuzhan pun kemudian membeli induk ikan tersebut dan meminta petani tersebut melepaskannya ditempat dia mendapatkan ikan tersebut.

"Kasihan anak iwaknya matian, kadada lagi kuitannya yang menjagai, (Kasihan anak ikannya nanti mati, tidak ada lagi induknya yang menjaga, red)," ujar H Basuni menirukan kata-kata Guru Nuzhan saat itu.

Terkait dengan memperlakukan ikan, Guru Nuzhan pernah berpesan pada H Basuni. Pesan beliau, jika ingin membersihkan ikan yang masih hidup untuk dimakan, hendaknya tidak dengan cara memukulnya.

"Amun manyiang iwak jangan dipukul kapalanya, amun handak disembeleh aja, supaya kita kada menyiksa (kalau membersihkan ikan jangan dipukul kepalanya, kalau bisa disembelih saja, agar kita tidak menyiksa, red)," kata H Basuni mengutip perkataan Guru Nuzhan.

"Apa yang dilakukan Guru Nuzhan pada binatang tersebut, mengajarkan kepada kita sifat kasih sayang tidak hanya kepada manusia tapi juga kepada binatang," simpul H Basuni.

Baca Juga:Kejadian Ganjil Saat Pemindahan Jenazah Istri dan Anak Datuk Kelampayan

Reporter: AHC15
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner