bakabar.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa tutup usia. Ceritanya, banyak dikenang.
Kali ini datang dari juniornya; Muhamad Pazri, Direktur Utama Borneo Law Firm. Kata, Desmond itu panutan.
Ia lantas mengulang kisah Desmond sebelum menjadi politikus. Jauh sebelum membintangi di Senayan.
"Bang Desmond ini, dia aktif sekali di beberapa organisasi kemasyarakatan dan lembaga bantuan hukum," katanya.
Baca Juga: Mengenang Desmond Mahesa: Diculik Tahun 98, Lantang di Senayan
Politikus Gerindra itu aktivis sejati. Tahun 1994, ia menjadi bagian dari pendiri Konsorium Pebaharuan Agraria (KPA). Organisasi ini konsen memperjuangkan urusan lahan pertanian.
Pada 1995, ia menjadi Presidium Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Wahli). Suaranya begitu lantang dalam urusan lingkungan hidup.
Berlatar belakang hukum, Desmond juga aktif di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) di Indonesia. Mulai dari tingkat kota, hingga nasional.
Baca Juga: Mengenang Desmond Mahesa (2): Pelengkap 'Bintang' Banua, Lantang di Senayan
"Beliau pernah menjadi Direktur YLBH Nusantara Bandung 1996, Direkur YLBH Nusantara 1997 sekaligus Ketua YLBH Banjarmasin," rinci Pazri.
Ada satu cerita yang tak bisa dilupakan Pazri. Ketika Desmond menceritakan pengalamannya menjadi aktivis pro demokrasi tahun 1998. Ini true story. Ia jadi korban penculikan.
"Saat itu Bang Desmond tercatat sebagai salah satu aktivis dan mahasiswa yang berjuang menegakkan keadilan dan demokrasi saat pemerintahan Orde Baru," tuturnya.
Panutan Generasi Muda
Sampai di sini, Pazri kagum. Sosok santun yang ia kenal itu juga tegas. Kritis. Tak akan tinggal diam membiarkan cela.
"Beliau kritis, tegas dan konstruktif, elegan dan low profile. Dan seperti itu sampai saat beliau menjadi anggota DPR RI. Beliau tetap vokal," ungkapnya.
Bagi Pazri, Desmond adalah sosok inspiratif. Panutan. Terutama bagi kaum muda. Segala pemikiran dia tuangkan dalam buku-buku.
Baca Juga: Prabowo Sebut Desmond Mahesa Berperan Membesarkan Gerindra
Sebut saja seperti buku berjudul; Presiden Offsiden, Prahara Demokrasi Ditangan Pandemi, Matinya Narasi Presiden Wong Cilik, Kekuasaan Biang Kerok Perusak Demokrasi dan Melihat Desmon Dari Sisi Lain. Semuanya, patut dibaca.
"Beliua memiliki pergaulan luas. Menginspirasi para tokoh Kalsel dan aktivis. Beliau bisa beradaptasi dengan semua golongan, dengan siapa saja, tidak mengenal strata sosial serta golongan," sebutnya.
Baca Juga: Muzani: Desmond Sosok Kritis dalam Menyuarakan Aspirasi Rakyat
Kata Pazri, Desmond begitu terbuka. Ia mau mendengar dan memberikan saran untuk orang lain. Sosoknya bersahabat.
"Kini kita kehilangan beliau. Kami turut berbelasungkawa," ungkapnya. "Semoga beliau diterima di sisi yang kuasa, amin," tutup Pazri.