15 saksi yang sudah dipanggil polisi guna dimintai keterangan antara lain mantan ketua PPK atau panitia pemilihan kecamatan. Pemeriksaan hingga penyitaan dokumen dari PPK tersebut juga telah dilakukan polisi.
Tak hanya itu, saat ini polisi juga tengah berproses memeriksa sejumlah dokumen di KPU Kalsel. Dan ke depan juga akan ada pemeriksaan terhadap pihak pencetak kotak dan surat suara yang dipakai pada Pilgub Kalsel 2020 lalu.
"Ke depan kami juga akan memeriksa pihak pencetak kotak dan surat suara. Terbitannya berapa banyak dan berapa banyak yang ada di provinsi. Sehingga kelihatan apakah ada penggelembungan surat atau tidak," jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa dari keterangan saksi pihak hotel Grand Dafam Q Mall Banjarbaru juga membenarkan telah terjadi pertemuan di kamar 519.
"Pihak hotel sudah diperiksa, pada saat pertemuan itu ada saksi seorang teknisi dari Hotel Dafam melihat ada yang masuk dalam kamar tersebut. Jadi benar pertemuan itu di kamar hotel itu di tanggal 17 Februari 2021 di kamar 519," jelasnya.
Mahdianoor sendiri membenarkan dalam proses konfrontir di hadapan penyidik itu polisi menghadirkan saksi dari pihak hotel.
"Usaibreaksalat zuhur dalam pemeriksaan tadi akhirnya Aziz mengakui bertemu saya," bebernya.
Dia memang sengaja diminta Denny Indrayana untuk menemani Aziz di kamar hotel tersebut. Bahkan, pada saat di sana Aziz sempat melakukan video call dengan Denny.
"Waktu bertamu Aziz diminta Prof Denny menanyakan apakah dia mau membantu. Dan kebetulan dia langsung video call dengan Prof Denny di kamar 519. Surat itu dititipkan ke saya untuk diserahkan ke prof Denny," jelasnya.
Lantas apakah benar surat itu dibuat Aziz? Mahdianoor menyangsikannya. Sebab, surat itu tak dibuat di kamar hotel. Sehingga dia tidak tahu persis siapa pembuatnya.
"Saya tidak tahu. Saya diserahkan surat sudah jadi, tapi untuk tanda tangan itu asli atau palsu saya tidak tahu," katanya.
Meski mengakui pertemuan itu namun Aziz membantah sebagai orang yang telah menyerahkan 'surat sakti' tersebut. Dia juga membantah telah melakukan video call dengan Denny.
"Tadi saya bersumpah di atas Alquran bahwa saya tak pernah membuat dan menandatangani surat pernyataan tersebut," ucapnya.
Ihwal pertemuannya dengan Mahdianoor, Aziz mengaku saat itu terdapat acara KPU di Hotel Dafam.
"Saat itu acara KPU di hotel. Dan saya diminta Mahdianoor untuk menemuinya," ujarnya.
Lalu jika tak ada penyerahan surat pernyataan untuk apa pertemuan tersebut? Aziz tak menjelaskan secara spesifik. Dia hanya bilang, "Itu hanya pertemuan biasa."
Aziz menekankan bahwa dirinya tak pernah mengenal yang namanya Mr X. Walaupun dia pernah bertemu dengan Mahdianoor yang belakangan mengaku sebagai Mr X tersebut.
"Saya mengakui dengan Mahdi waktu di Grand Dafam. Mahdi minta bertemu, saat itu belum dijelaskan untuk apa. Yang pasti saya tidak mengetahui Mr X. Saya kenal Mahdi, tapi saya tak tahu siapa itu Mr X," tegasnya.