Tokoh Inspiratif

Mengenal Andrew Kalaweit, Pemuda Penjaga Rimba Kalimantan

Keluarga Kalaweit memilih hidup sebagai ‘penjaga’ rimba di Kalimantan Tengah. Kehidupan mereka yang tak biasa itu mulai terekspos di Youtube.

Featured-Image
Andrew Kalaweit (Foto: IG/ @andrewkalaweit)

bakabar.com, JAKARTA - Sudikah Anda bila tinggal di tengah hutan? Membayangkannya saja mungkin sudah membuat geleng-geleng kepala, mengingat fasilitas penunjang hidup di sana sangat terbatas. 

Namun, berbeda dengan keluarga Kalaweit, yang justru memilih hidup sebagai ‘penjaga’ rimba di Kalimantan Tengah. Kehidupan mereka yang tak biasa itu mulai terekspos ketika sang putra sulung, Andrew Kalaweit, membuat konten YouTube.

Remaja kelahiran 2004 tersebut kerap membagikan kegiatan dan cara bertahan hidup di hutan. Meski sering keluar-masuk belantara, Andrew menegaskan bahwa dirinya tak pernah berburu ataupun menyakiti hewan liar.

Mengikuti Jejak sang Ayah

Kecintaan Andrew terhadap alam liar, ternyata, menurun dari sang ayah, Aurelien Brulee atau akrab disapa Chanee. Mantan WNA Prancis itu sangat tertarik dengan kehidupan satwa liar di Indonesia, khusunya Kalimantan.

Keluarga Kalaweit
Keluarga Kalaweit yang bermukin di hitan Kalimantan Tengah (Foto:dok.ZIGI)

Baca Juga: Kecurigaan Netizen Selimuti Motif Kematian Sekeluarga di Kalideres

Chanee amat peduli soal keberlangsungan hidup salah satu satwa yang dilindungi: Owa. Sebab itulah, dirinya memilih hengkang dari Prancis dan menetap di pedalaman belantara Kalimantan Tengah, tepatnya di Barito.

Jiwa kecintaan alam dan satwa yang tertanam sejak kecil, lantas membuat Chanee mendirikan Kalaweit Organization. Yayasan ini berfokus pada penyelamatan satwa liar yang dilindungi dari perdagangan, serta mendirikan cagar hutan untuk melindungi fauna tersebut. 

Chanee yang kala itu masih berusia 18 tahun pun terus mengembangkan organisasinya. Salah satunya, dengan menjajaki berbagai hutan belantara di Kalimantan. Di tengah perjalanannya mendirikan Kalaweit Organization, dia bertemu pujaan hati, Nur Pradawati.

Menetap di Tengah Hutan sembari Mengurusi Kebun Hidroponik

Chanee dan Prada yang akhirnya menikah pada 2002, lantas memutuskan untuk menetap di tengah belantara. Dalam sebuah unggahan YouTube, Andrew sempat memperlihatkan tempat tinggal keluarganya itu.

Rumah Keluarga Kalaweit (Foto: dok.ArtikelRumah123)
Rumah Keluarga Kalaweit (Foto: dok.ArtikelRumah123)

Baca Juga: Cerita Tetangga hingga Adik Korban, Berikut 6 Kejanggalan Mayat Sekeluarga Kalideres

Terbuat dari kayu, tempat tinggal tersebut ternyata merupakan bekas peternakan. Guna mengantisipasi kedatangan hewan buas, rumah keluarga Kalaweit pun didesain dengan gayarumah panggung.

Di sekitar rumah, dilengkapi pula dengan halaman yang luas dan asri. Selain itu, juga terdapat banyak lahan kosong.

Lahan kosong tersebut lantas dimanfaatkan sebagai kebun. Keluarga Kalaweit menanam berbagai jenis tanaman hidroponik, termasuk sayuran dan rempah-rempah.

Setiap harinya, Prada memeriksa semua tanaman di kebun. Kalau dirasa sudah waktu panen, ibunda Andres itu memetik tanaman yang benar-benar masih bagus juga tak terlalu tua, untuk kemudian dimasak.

“Kebun aku memang enggak seberapa, tapi tiap hari ada aja yang bisa dipanen, dan banyak juga yang bisa dikonsumsi,” tutur Prada melalui akun YouTube-nya, dikutip Senin (14/11).

Demikianlah sekilas gambaran kehidupan keluarga Kalaweit yang tinggal di belantara Kalimantan. Apakah Anda jadi tertarik untuk menetap di tengah hutan juga?

Editor
Komentar
Banner
Banner