Tradisi Masyarakat

Mengenal Karapan Kerbau, Tradisi Awal Musim Tanam Padi di Lumajang

Sebuah tradisi yang menandakan awal musim tanam di Lumajang. Karapan kerbau menjadi bentuk masyarakat yang masih melestarikan budaya

Featured-Image
Tradisi Karapan Kerbau, Lumajang. Foto: apahabar.com/David Firmansyah

bakabar.com, LUMAJANG - Mengenal Karapan Kerbau yang menjadi tradisi untuk menandakan awal musim tanam di Lumajang, Jawa Timur.

Karapan kerbau yang merupakan bentuk pelestarian budaya nusantara, menjadi tradisi unik tahunan masyarakat di Lumajang menyambut awal musim tanam padi.

Selain itu, Karapan Kerbau juga merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan dengan harapan agar tanah yang akan ditanami dapat terus subur.

Para pegiat tradisi Karapan Kerbau di area persawahan Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, misalnya.

Baca Juga: 5 Karakter Terkuat di Jujutsu Kaisen, Anime Supranatural Populer

Terlihat para joki (pengendara) karapan yang bersemangat memacu 2 kerbau untuk bersaing dengan joki lain.

Balapan atau karapan kerbau biasanya dilakukan oleh 2 orang joki yang bersaing dengan 2 masing-masing kerbau yang ditumpanginya.

Kemudian, setelah aba-aba dibunyikan keduanya harus memacu kerbau secepat mungkin hingga ke garis finish sejauh 400-500 meter.

Tihan Rohim (48) warga Desa Kalidilem, Lumajang yang telah ikut melestarikan tradisi selama puluhan tahun.

Baca Juga: Pabajja Samanera, Tradisi Umat Buddha Melepaskan Keduniawian

Bagi dia, ada kesenangan tersendiri saat memeriahkan setiap acara yang diselenggarakan di kampungnya.

"Saya sendiri sudah tidak muda lagi, tapi ada rasa senang yang selama ini menjadi alasan untuk terus melestarikan tradisi ini," ucap Tihan aaat ditemui di lokasi, Jumat (22/12).

Sementara, joki lain Muhib (36) warga asal Dawuhan Wetan, menceritakan keunikan tradisi balapan yang meskipun dirinya masih terbilang baru mengikuti karapan.

"Rasanya senang bisa menjadi bagian dari tradisi Karapan Kerbau meskipun saya masih baru 2 tahun menjalani," ungkap Muhib usai lomba dan berlumuran lumpur.

Baca Juga: Segarnya Es Badeg, Minuman Tradisional dari Bunga Kelapa

Di sisi lain, Ketua Penyelenggara Karapan Kerbau Liaman (55) memaparkan, tradisi ini merupakan agenda tahunan masyarakat untuk menyambut awal musim tanam di persawahan Desa Dawuhan Wetan.

Selain itu, Karapan Kerbau adalah bentuk rasa syukur dan doa dengan harapan agar tanah di area persawahan selalu subur.

"Karapan Kerbau menandakan awal tanam padi yang setiap tahun menjadi tradisi masyarakat. Sebagai bentuk rasa syukur juga sambil berharap tanah di sini bisa terus subur dan menghasilkan panen yang bagus," tutup Liaman.

Editor
Komentar
Banner
Banner