bakabar.com, BANJARBARU – Fenomena pamer kelamin oleh seorang pria berinisial MF di salah satu areal publik Banjarbaru, belakangan heboh.
Aksi itu terekam kamera dan diunggah oleh akun Instagram @itz.leesaa yang diduga juga merupakan korban pamer kelamin MF.
Menilik ke belakang, perilaku tak senonoh semacam itu bukanlah hal baru. Beberapa bulan lalu, aksi serupa juga pernah terjadi di Banjarmasin.
Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Kalimantan Selatan, Melinda Bahri menjelaskan fenomena tersebut adalah perilaku penyimpangan seksual.
"Atau bisa didefinisikan ketertarikan seksual pada objek/situasi/fantasi yang tidak biasa," ujarnya kepada bakabar.com, Jumat (6/5).
Penyimpangan itu menurutnya menjadi gangguan jika sudah mengganggu individu yang bersangkutan dalam keberfungsian sehari-hari.
Misalnya, menimbulkan stres hingga menghambat hubungan dengan orang lain.
"Dan tentu saja jika sudah mengganggu, pasti akan membahayakan orang lain," bebernya.
Kepuasan seksual didapat dengan memperlihatkan alat kelamin kepada orang lain disebut eksibisionisme.
Pada sebagian besar kasus serupa, kepuasan seksual bukan karena memperlihatkan alat kelamin, namun kata Melinda, saat seseorang berhasil membuat wanita menjadi syok dan terkejut.
"Penyimpangan seksual ini tidak semata-mata disebabkan dorongan seksual, tetapi juga karena kecemasan, kegelisahan dan ketegangan dalam dirinya," tuturnya.
Jika sudah seperti itu, kata dia, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut ke tenaga profesional, baik psikiater maupun psikolog klinis.
Hal tersebut agar dapat mendiagnosis individu yang bersangkutan. Apakah mengalami penyimpangan seksual atau tidak.
"Dan diharapkan mendapatkan penanganan agar perilaku menyimpang tidak terulang kembali," kata Melinda.
Sementara untuk korban, jika menemui fenomena serupa, Melinda menyarankan agar tetap tenang dan tidak panik.
Berusaha agar tidak membuat reaksi yang diharapkan oleh pelaku seperti terkejut atau memberikan perhatian terhadap perilaku tersebut.
"Jika pelaku sudah mengarah pada perilaku yang membahayakan, maka korban dapat menghindar ke tempat yang aman dan mencari pertolongan," pungkasnya.
Apa itu Eksibisionisme?
Geger ‘Burung Lepas’ di Banjarbaru, Pelaku Minta Maaf, Polisi Angkat Bicara
Mendengar istilah ini, ingatan kita bisa tertuju pada kasus video syur di Bandara Kulon Progo. Ketika itu pelaku yang dikenal dengan nama Siskaeee memamerkan bagian vitalnya.
Gangguan eksibisionis, seperti dilansir Suara.com, adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengekspos organ seksualnya – atau alat kelamin – kepada orang lain. Biasanya orang yang belum pernah mereka temui.
Pendek kata, menurut American Psychiatric Association, eksibisionis atau penderita eksibisionisme mendapat kenikmatan seksual dari perilaku menyimpang tersebut.
Berdasarkan artikel yang dirilis thriveworks.com, gangguan eksibisionis berada di bawah klasifikasi gangguan paraphilic.
Kata paraphilia berarti minat seksual ekstrem yang bukan stimulasi genital normal. Parafilia adalah minat seksual yang ekstrim dan berkelanjutan, seperti fantasi, keinginan, dan perilaku yang sedang berlangsung yang bersifat seksual.
Pada umumnya, eksibisionis adalah laki-laki. Biasanya dimulai pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
Penyebab Eksibisionis
Menurut info ada seorang pria pelaku atau orang kelainan jiwa yang telah menunjukkan alat kelaminnya kepada wanita
Lokasi kejadian di Jl. Panglima Batur Timur. pic.twitter.com/0wF5CZECpH
— tambahi lagi (@cerita0511) May 3, 2022
Ada beberapa penyebab eksibisionisme termasuk gangguan kepribadian antisosial, penyalahgunaan alkohol dan minat pada pedofilia.
Faktor-faktor tambahan yang mungkin terkait dengan gangguan ini termasuk pelecehan seksual dan emosional yang dialaminya selama masa kanak-kanak.
Tingkat prevalensi untuk gangguan tersebut tidak diketahui, tetapi perkiraan menunjukkan itu ditemukan antara dua dan empat persen dari populasi manusia di dunia.
Gejala Gangguan Eksibisionis
Berikut gejala eksibisionisme yang umum terjadi dan perlu Anda ketahui:
1. Menunjukkan perilaku menyimpang terjadi selama periode waktu enam bulan.
2. Menunjukkan perilaku menyimpang yang diulang dan hasilnya adalah gairah seksual yang ekstrim ketika menunjukkan alat kelamin kepada orang asing.
3. Perilaku tersebut membuat individu yang mengalaminya sangat tertekan kalau tidak menunjukkan alat kelaminnya pada orang asing.
4. Kehidupan sosial, karir dan / atau sehari-hari terganggu.