News

Mengamuk di Singapura, Menkes: Omicron XBB Sudah Masuk ke Indonesia

Omicron subvarian XBB yang disebut-sebut mengamuk di Singapura, ternyata sudah masuk ke Indonesia.

Featured-Image
Omicron subvarian XBB yang disebut-sebut mengamuk di Singapura, ternyata sudah masuk ke Indonesia. Foto-Net.

bakabar.com, JAKARTA - Omicron subvarian XBB yang disebut-sebut mengamuk di Singapura, ternyata sudah masuk ke Indonesia.

"Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari karena ada varian baru yang namanya XBB. Varian ini juga sudah masuk ke Indonesia. Kita amati terus," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara FMB9, dikutip CNN Indonesia Sabtu (22/10).

Berikut beberapa fakta seputar varian XBB yang perlu Anda ketahui:

1. Pertama terdeteksi di India
XBB kali pertama terdeteksi di India pada Agustus 2022. Subvarian XBB pun kini menyebar di berbagai negara termasuk Bangladesh, Denmark, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia.

"XBB adalah versi hybrid dari dua strain Omicron varian BA.2," kata Amesh A. Adalja, lulusan senior di Johns Hopkins Center for Health Security, seperti dikutip dari Prevention.

2. XBB bukan nama resmi dari WHO
Tidak seperti 'saudara-saudaranya', subvarian XBB terbilang memiliki nama cukup unik. Biasanya 'keturunan' Omicron menyandang nama 'B' dan diikuti deret angka.Sebastian Maurer-Stroh, direktur Bioinformatics Institute, mengatakan nama ini bukan nama resmi pemberian Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"'X' di sini singkatan dari rekombinan (salah satu varian yang diamati untuk virus) dan 'BB' untuk tampilan kronologis," kata Maurer-Stroh seperti dikutip dari Today Online.

3. Gejala ringan
Para ahli menduga infeksi subvarian XBB tidak akan separah pendahulunya. Wakil Dekan Penelitian di Saw Swee Hock School of Public Health Alex Cook menyebut sejauh ini infeksi tidak mengarah pada gejala lebih buruk. "Kasus memang meningkat, tapi jumlah perawatan intensif tidak meningkat signifikan," ujar Cook.

Gejala yang dilaporkan pun terbilang ringan. Dilansir dari Strait Times, Departemen Kesehatan Singapura melaporkan gejala umumnya ringan terutama pada orang yang telah divaksin. Gejala-gejalanya seperti, sakit tenggorokan, batuk pilek, dan demam ringan.

4. Lebih menular
Gejala yang ditimbulkan subvarian XBB memang lebih ringan tetapi lebih menular dari varian sebelumnya. Leong Hoe Nam, ahli penyakit infeksi dari Rophi Clinic, menyebut faktanya kini subvarian XBB mendominasi virus di Singapura dan 'menjegal' virus lain.

"Seperti bagaimana Omicron menggantikan Delta, tapi dalam fase lebih cepat," katanya.

XBB dianggap memiliki kemampuan terbaik untuk menghindari perlindungan antibodi varian Covid-19. Sebuah studi pra-cetak dari China menyebut starin baru Omicro adalah "strain yang paling menghindari antibodi yang diuji, jauh melebihi BA.5 dan mendekati tingkat SARS-CoV-1 (virus corona penyebab SARS)."

Akan tetapi ahli menyarankan untuk tidak panik. Vaksin tetap memberikan perlindungan terutama dari perburukan infeksi.

Editor


Komentar
Banner
Banner