bakabar.com, KENDARI- Pelaku pencabulan anak di bawah umur, Adrianus Pattian, berhasil mengelabui 6 korban di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat menjemput korbannya saat pulang sekolah, Adrianus mengaku sebagai paman yang disuruh orangtua korban.
“Jadi pelaku ini bertanya, ‘siapa yang tidak dijemput orang tuanya?’. Kemudian dia bilang ‘saya omnya, saya diperintahkan oleh ibu atau bapaknya untuk menjemput anak tersebut’,” ujar Dandim 1417 Kendari, Letkol Fajar Lutfi Wijaya seperti dikutip bakabar.com dari detikcom, Kamis (2/5/2019).
Adrianus diktehaui seorang mantan anggota TNI yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2018 lalu karena melakukan disersi atau meninggalkan batalyon.
Selain menjemput korban ke sekolah, Adrianus juga menjalankan aksinya dengan menjemput langsung korban lainnya yang ditemui di jalanan. Dengan modus yang sama, anak-anak yang ditemuinya di jalan diminta ikut bersamanya dengan alasan telah diperintahkan orang tua korban.
Baca Juga: Heboh Pencabulan Pelajar di Tapin: Disdik Prihatin, P2TP2A Siap Dampingi
“Ada juga yang diambil di jalan langsung dibawa,” katanya.
Saat dibawa pergi oleh pelaku, korban pun tidak curiga bahkan tidak berteriak atau melakukan perlawanan.
“Namanya anak-anak, pas dibawa menggunakan sepeda motor ikut saja, mungkin dikira memang kerabatnya, anak-anak kan belum tahu,” jelas Fajar.
Hingga saat ini, ada 6 orang anak yang diculik dan dicabuli oleh Adrianus. Para anak tersebut berumur mulai dari 10 hingga 12 tahun.
“Untuk sementara korbannya hanya enam orang, masih tahap penyidikan lagi, kami belum tahu jika ada korban lain. Enam orang yang jadi korban bukan hanya masyarakat sipil, tapi ada juga ponakan dari anggota kami di TNI dan anak dari salah seorang anggota polisi jadi korban,” ungkap Fajar.
Baca Juga: Tega, Kakek di Margasari Cabuli Anak Kerabat Sendiri Hingga 10 Kali
Editor: Muhammad Bulkini