Tidak cuma latihan teknik, fisik setiap atlet Pelatnas PBSI juga digojlok dengan peningkatan endurance, strength training dan kecepatan.
Bahkan intensitas latihan tidak menurun, kendati memasuki bulan puasa. Terlebih Alfito bersama sejumlah pemain muda lain, disiapkan PBSI untuk mengikuti Slovenia International Series 2022.
Berlangsung 18 hingga 21 Mei di Maribor, Slovenia, turnamen bulutangkis ini menyediakan hadiah total senilai 5 ribu dolar.
Alfito akan diterjunkan bersama 10 pemain tunggal putra, di antaranya Alwi Farhan, Bodi Ratana Teja Gotama dan Muhammad Reza Al Fajri.
Berpuasa di tengah latihan berat bukan hal mudah. Terkadang Alfito terpaksa harus membatalkan puasa, ketika sudah tidak kuat lagi, “Namun kalau tidak latihan, saya akan puasa penuh,” tegasnya.
Oleh karena difokuskan menghadapi kejuaraan, Alfito juga dipastikan tidak dapat merayakan Idulfitri bersama keluarga. Kerinduan hanya akan diobati melalui video call.
“Bagaimanapun tekanan menjelang kejuaraan sudah pasti terasa. Terlebih Slovenia International Series merupakan debut internasional pertama saya,” beber Alfito.
“Dulu saya pernah bertanding di Singapura dalam kejuaraan kelompok umur. Namun tentu saja tekanan sebagai pemain nasional akan jauh lebih berat,” sambungnya.
Bahkan dibanding atlet Pelatnas PBSI lain yang akan diberangkatkan ke Slovenia, Alfito paling minim pengalaman bermain di luar negeri.
“Makanya saya dipesani pelatih untuk tampil berani, sekalipun menghadapi lawan yang sudah pernah juara,” beber Alfito.
“Di sisi lain saya juga termotivasi untuk membuktikan bisa bermain baik, sekalipun tanpa pengalaman bertanding di level internasional,” tandasnya.
Baca juga:Juarai Seleknas PBSI, Inilah Ekspektasi Untuk Pebulutangkis Kalsel Alfito Pringgo Yudanto