Kalimantan Selatan
Pembangunan tersebut berasal dari dua perusahaan yang melakukan investasi bersama, melalui perusahaan PT Anugerah Barokah Cakrawala (ABC).
Perusahaan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Jholin Group dengan CNGR Advanced Material, perusahaan produsen baterai mobil listrik asal China.
PT ABC mengeluarkan dana investasi untuk pembangunan smelter di Kalimantan sebesar Rp 6,3 triliun.
Baca Juga: Demam Smelter, Pemain Nikel Kotabaru Dapat Proyek Gede!
Pembangunan smelter tersebut akan dilakukan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan diperikaran akan rampung pada tahun depan.
CEO Jhonlin Group, Ghimoyo, melalui pembangunan industri smelter, dapat membuka lapangan pekerjaan kepada 1.200 pekerja.
"Smelter nikel tersebut dibangun di atas lahan seluas 329 hektar atau masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) milik Jhonlin Group," kata CEO Jhonlin Group, Ghimoyo di Batulicin, dikutip apahabar dari Voi.id, Sabtu (17/12).
Investasi
Berdasarkan informasi tersebut, terdapat perbedaan cukup signifikan antara nilai investasi smelter di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Melihat Lokasi Smelter Terbesar Indonesia Setelah Manyar
Nilai investasi di Kalimantan selatan yang dilakukan oleh dua perusahaan tambang tersebut mencapai 82 juta US dular atau sebesar Rp1,2 triliun.
Sementara nilai investasi di Kalimantan Selatan yang dilakukan oleh perusahaan kerjasama PT ABC, mencapai Rp6,3 triliun.
Selain itu, terdapat potensi jumlah penyerapan tenaga kerja dengan jumlah yang cukup signifikan.
Baca Juga: Siap-Siap! Dua Smelter Kalimantan Segera Berproduksi
Dengan itu penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Selatan mencapai 1,200 perkerja dengan potensi jangka panjang hingga 10.000 perkerja.
Kemudian untuk Kalimantan Tengah, total penyerapan tenaga mencapai 1.000 perkerja, yang berasal dari pengembangan smelter perusaan PT KPC dan PT Kobar Lamandau.