bakabar.com, SAMPIT - Mendekati tahun ajaran baru tahun 2024 ini, pedagang perhiasan emas memprediksi warga jual emas di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, akan mengalami peningkatan seiring tingginya kebutuhan biaya sekolah.
"Alhamdulillah ada simpanan emas buat persiapan masuk sekolah, kalau tidak pasti pusing juga cari duitnya, apa lagi semua peralatan sekolah serba mahal, terutama pada buku maupun seragam sekolah," kata Nadia, salah seorang warga Sampit, Senin (3/6/2024).
Sementara itu, pedagang emas di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Darsani (60) mengakui, setiap tahun ketika memasuki penerimaan siswa baru, penjualan masyarakat terhadap emas pasti meningkat dikisaran 5 sampai 10 persen dibandingkan yang beli.
"Biasanya meningkatnya konsumen jual emas ini akan berlangsung sekitar tiga Minggu hingga satu bulan lamanya, dan kemudian akan kembali normal," ujar Darsani.
Untuk jenis emas yang saat ini mulai ada peningkatan dari warga yang jual ada seperti jenis 420/9 karat dan 375/8 karat. Sedangkan untuk jenis diatasnya masih stabil.
"Untuk emas 8, 9 dan 16 karat saat ini warga yang menjual meningkat dikisaran 10 persen. Berbeda dari emas diatasnya, malah sebaliknya masyarakat beli tetap normal tidak peduli harganya naik," terang Darsani
"Karena jenis emas 8, 9 dan 16 karat itu memang untuk jangka pendek masyarakat berinvestasi, maka di momen penerimaan siswa baru ini biasanya banyak yang jual untuk biaya kebutuhan masuk sekolah," sambungnya.
Untuk diketahui, harga emas perhiasan jenis 999/24 karat saat ini berada dilevel tetingginya dikisaran Rp1.210.000 per gram, dan pada jenis perhiasan 750/17 karat masih berada diharga Rp1.010.000 per gram.
Kemudian pada jenis perhiasan lainnya seperti emas 700/16 karat naik diposisi Rp940.000, sedangkan pada emas 420/9 karat dan 375/8 karat dibandrol dikisaran Rp610.000 dan Rp580.000 per gram.
Melihat kondisi harga emas dunia yang tidak stabil, untuk terjadi penurunan harga menurut Darsani sangat sulit, dan diperkirakan adanya kenaikan harga bisa kemungkinan terjadi.
"Kita pedagang hanya mengikuti perkembangan harga emas dunia, jika naik ikut naik, kalau turun ikut turun," tandasnya.
