bakabar.com, RANTAU – Di tengah era modernisasi, kesenian kebudayaan wayang kulit Banjar masih eksis. Menyajikan kisah arif dari masing-masing karakter yang dibawakan sang dalang.
Energi positifnya disampaikan kepada penonton. Secara tidak langsung dalang melalui karakternya mengajarkan adab dalam bermasyarakat.
Tutur kata dan sikap rakyat kepada raja, atau sebaliknya raja kepada masyarakat. Norma bersosial dipampangkan oleh dalang dalam hiburan rakyat itu.
Ceritanya tak melulu soal kerajaan, kehidupan sosial sekarang juga diserap dalam kisah 'Orang Tua Dimabok Cinta'. Malam itu, di beberapa momen dalang berikan kisah jenaka hingga galak tawa ratusan penonton pecah.
Dalang Damin, dari Asam Rimbun Grup asal Desa Pantai Hambawang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan begitu piawau memainkan karakter pewayangan malam itu. Saat acara pernikahan anak-anak keturunan dari Desa Harapan Masa, Tapin Selatan.
Di Kabupaten Tapin, sendiri juga banyak beragam kesenian kebudayaan, termasuk dalang pewayangan. Eksistensinya paling mendominasi sebagai media hiburan di acara pagelaran pernikahan di Kalimantan Selatan.
Editor: Syarif