bakabar.com BANJARMASIN – Partisipasi pemilih di Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk Pilkada 2024 hanya mencapai 72,2 persen, jauh dari target 85 persen.
“Partisipasi pemilih di tingkat provinsi sementara 72,2 persen,” ujar Ketua KPU Kalsel, Andi Tenri Sompa, setelah membuka rapat pleno rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara gubernur dan wakil gubernur Kalsel 2024 di Ballroom Fugo Hotel, Banjarmasin, Jumat (6/12) malam.
Andi Tenri Sompa mengakui bahwa angka partisipasi pemilih di Pilkada 2024 menurun dibandingkan Pilpres dan Pileg yang digelar Juni lalu, di mana saat itu partisipasi mencapai 83 persen.
“Memang kalau dibandingkan dengan Pileg dan Pilpres, tingkat partisipasi menurun di Pilkada kali ini,” ujarnya.
Tenri menambahkan bahwa penurunan ini tidak hanya terjadi di Kalsel, tetapi juga secara nasional. “Ini tren yang terjadi di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Meski demikian, tingkat partisipasi Pilkada 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan Pilkada 2020 yang hanya mencapai 64,11 persen.
Menurut Tenri, pelaksanaan Pilkada di Kalsel hingga tahap pemungutan suara berjalan lancar, meskipun terdapat beberapa sengketa hasil di daerah tertentu, seperti Banjarbaru. “Secara umum, proses ini berjalan lancar sesuai mekanisme hukum dan tahapan yang telah ditentukan,” ucapnya.
Hingga saat ini, proses rekapitulasi yang dilakukan KPU Kalsel masih berlangsung. Agenda pelaksanaan rekapitulasi dijadwalkan dari 6 hingga 8 Desember 2024.